Find Us On Social Media :

Masih Gondok Setengah Mati dengan Polah Brutal NATO Kepada Anak-anak Tak Berdosa di Negerinya, Negara Ini Siap Hukum Warganya yang Bantu Ukraina

By Tatik Ariyani, Minggu, 13 Maret 2022 | 17:08 WIB

Presiden Serbia Aleksandar Vucic

Intisari-Online.com - Beberapa waktu lalu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengonfirmasi bahwa ada sekitar 20 ribu sukarelawan telah terdaftar sebagai tentara asing Ukraina untuk berperang melawan invasi Rusia.

Dikutip dari New York Post, Senin (7/3/2022), Kuleba mengatakan, "Veteran dan sukarelawan berpengalaman dari 52 negara di dunia datang kepada kami. Ini keinginan mereka."

Masuknya aplikasi sukarelawan ini datang setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta kepada warga dunia untuk bergabung dengan pertahanan Ukraina.

Zelensky bahwan meminta pemerintah Ukraina mencabut persyaratan visa untuk pejuang asing.

Meski banyak sukarelawan asing dari berbagai negara yang menjadi tentara asing untuk membantu Ukraina melawan Rusia, negara ini justru melarang keras warganya turut membantu Ukraina.

Melansir RT, Sabtu (12/3/2022), Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengatakan negaranya lebih baik tanpa NATO.

NATO diketahui melancarkan "agresi" terhadap negara itu pada 1999 ketika Serbia adalah bagian dari Yugoslavia.

"agresi" NATO tersebut membunuh anak-anak dan warga sipil.

Baca Juga: Disanksi Tidak Jera, Begini Ternyata Cara Rusia Tetap Dapat Pendapatan Fantastis Lewat Aset Energinya, Tiba-tiba Gaet Negara Asia Ini Jadi Mitra Perdagangannya

Baca Juga: China dan India Sudah Dukung Rusia dalam Perang Rusia-Ukraina, Lantas Apa Dampaknya Bagi Perdamaian Indo-Pasifik? Ternyata Kerugian Ini Bisa Sambar Indo-Pasifik dan Indonesia Termasuk di Pasar Global

Vucic bersikeras bahwa militer Serbia mampu melindungi negara itu sendiri.

Vucic membuat pernyataan itu saat berpidato di kampanye di Busije pada hari Sabtu.