Find Us On Social Media :

Unit 124 'Pasukan Kematian' Korea Utara 'Merayap' di Malam Hari untuk Lakukan 'Eksekusi Berdarah' Presiden Korsel di Rumahnya pada 1960-an

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 10 Maret 2022 | 15:33 WIB

Pasukan komando Korea Utara mencoba membunuh presiden Korea Selatan di rumah

Intisari-Online.com - Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un mengatakan, negaranya akan meluncurkan sejumlah satelit pengintai pada tahun-tahun mendatang untuk mengintai aktivitas militer Amerika Serikat dan para sekutunya secara real-time.

Hal tersebut disampaikan media Pemerintah Korea Utara KCNA pada Kamis (10/3/2022).

Kim Jong Un saat memeriksa Badan Pengembangan Dirgantara Nasional Korea Utara mengatakan, banyak satelit pengintai militer akan ditempatkan ke orbit dalam lima tahun mendatang.

Rencana tersebut kali pertama diumumkan tahun lalu.

Korea Utara mungkin sedikit provokatif akhir-akhir ini, tetapi DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea, nama resmi Korea Utara) tahun 1960 adalah anak tengah Komunisme internasional yang menjengkelkan.

Tahun 60-an merupakan dekade penting dalam Perang Dingin karena aktivitas Amerika meningkat di Vietnam, dan AS tidak akan dapat menanggapi provokasi Korea Utara secara tepat waktu.

Korea Utara merasa memiliki lebih banyak ruang untuk agresi terhadap Korea Selatan.

Hanya beberapa hari sebelum mereka merebut USS Pueblo di perairan internasional, Korea Utara mengirim unit operasi khusus, "Unit 124," ke selatan dengan tujuan membunuh Presiden Park Chung-hee.

Baca Juga: Untung Bagi Barat Buntung Bagi Negara Ini, Ada Dampak Mengerikan pada Senjata Militer China Hingga Korea Utara Jika Perang Rusia-Ukraina Terjadi, Apa Itu?

 Baca Juga: Padahal Dikenal sebagai Teman Lama Sekaligus Teman Dekat, Mengapa Mendadak China Justru Diyakini Seolah-olah Bermusuhan dengan Korea Utara hingga 'Terancam' Jadi Sasaran Militer?

Tiga puluh satu orang terbaik dari Tentara Rakyat Korea DPRK dipilih sendiri untuk menyusup ke Korea Selatan melalui Zona Demiliterisasi (DMZ).

Tim ini berlatih selama dua tahun mulai dari navigasi darat dan operasi udara hingga pertarungan tangan kosong dan senjata khusus.