Penulis
Intisari-Online.com – Julia Maior adalah satu-satunya anak biologis Kaisar Augustus yang terkenal, yang adalah kaisar pertama Kekaisaran Romawi.
Meskipun Julia adalah satu-satunya anak kandungnya, Augustus diketahui telah mengadopsi beberapa anggota keluarga laki-laki sebagai putranya (seperti yang dilakukan Julius Caesar kepadanya).
Julia Maior lahir pada tanggal 30 Oktober 39 SM dari Kaisar Augustus (saat itu disebut Oktavianus) dan istri keduanya, Scribonia.
Pada hari yang sama pula, Augustus menceraikan Scribonia dan mengambil Julia darinya untuk menjadi orangtua penuh atas putrinya sesuai kebiasaan Romawi.
Augustus dikenal sangat peduli pada putri satu-satunya itu dan ingin memberinya pendidikan yang ada.
Namun, begitu dia mengambil Julia dari ibunya dan semakin bertambah umurnya, Julia dikirim untuk tinggal bersama ibu tirinya yang baru, Livia, yang akan mengajarinya menjadi bangsawan.
Julia Maior, atau dikenal Julia Tua, atau Julia Caesaris filia dan Julia Augusti filia, mengenyam pendidikan yang ketat termasuk diajarkan memintal dan menenun.
Dia dikenal suka membaca dengan Macrobius menulis tentang, “kecintaannya pada sastra dan budaya yang cukup bear, sesuatu yang mudah di dapat di rumah tangga.”
Augustus mengontrol secara ketat putrinya, tidak hanya dalam pendidikan tetapi juga dalam sosialisasi.
Dia dilarang berbicara dengan siapa pun yang belum diperiksa sebelumnya.
Tidak mengherankan kehidupan cintanya pun di bawah kendali ayahnya.
Julia bertunangan ketika umurnya dua tahun, dengan putra Mark Antony, yang saat itu berumur 10 tahun, Marcus Antonius Antyllus.
Ini terjadi setelah teman-teman Augustus membuat kesepakatan dengan Antony.
Namun, pernikahan itu tidak pernah terjadi karena pecahnya perang saudara.
Julia menikah kedua kalinya, ketika dia menikah dengan sepupu pertamanya, Marcus Claudius Marcellus ketika dia berusia 14 tahun pada tahun 25 SM.
Mungkin kita berpikir bahwa usia itu masih muda pada masa sekarang, tetapi itu merupakan hal lumrah di zaman Romawi.
Namun persatuan itu hanya bertahan dua tahun, dan Julia pun menjadi janda, dan mereka tidak memiliki anak.
Dia lalu menikah dengan jenderal paling terpercaya dan teman ayahnya, Agripa, pada tahun 21 SM saat berusia 18 tahun.
Pernikahan yang diatur itu mendapati bahwa Agripa 25 tahun lebih tua darinya.
Mereka memiliki lima anak, yaitu Gaius Caesar, Julia Muda, Lucius Caesar, Agrippina Tua,d an Agrippina Tua, dan Agrippa Postumus.
Agripa meninggal pada usia 52 pada bulan Maret 12 SM, dan Julia sangat berduka atas kematiannya.
Pernikahan ketiganya merupakan pernikahan lain yang diatur dengan Tiberius, yang disebut dengan pernikahan tidak bahagia. Mereka memiliki seorang putra yang bertahan sepuluh hari setelah kelahirannya.
Masalah dan skandal muncul beberapa tahun kemudian ketika Julia, yang dikenal karena kecerdasan dan lidahnya yang tajam, ditangkap dan diasingkan karena perzinahan dan pengkhianatan pada tahun 2 SM.
Itu terbukti setelah dia ikut dalam pesta minum malam di Forum Romawi yang terkenal, dan dia juga diketahui berhubungan zina dengan Iullus Antonius.
Baca Juga: Inilah Sejarah Palestina, Asal Mula Nama ‘Palestina’ Tidak Ditemukan di Catatan Manapun
Julia, ditemani oleh ibunya Scribonia, diasingkan di pulau Pandateria dengan kondisi yang keras, termasuk larangan minum anggur.
Pulau itu pun hampir tidak bisa dihuni.
Akhirnya, Augustus mengizinkan putrinya kembali, memerintahkannya untuk tinggal di Regium, karena dia tidak memaafkan atas tindakan putrinya itu.
Suami ketiganya memaksanya untuk menemui ajalnya, melansir History of Royal Women.
Setelah naik takhta pada tahun 14 M, disebutkan bahwa Tiberius memerintahkan istrinya untuk bunuh diri pada usia 53 tahun pada 14 M, namun dilaporkan bahwa Julia meninggal karena kekurangan gizi.
Augustus telah memberi perintah agar dia tidak dimakamkan di Mausoleum Augustus miliknya.
Julia hanya memiliki satu anak untuk bertahan hidup darinya.
Putrinya, Agrippina, hidup lebih lama darinya tetapi juga meninggal di pengasingan pada 17 Oktober 33 M pada usia 47 tahun.
Dalam tulisan Macrobius, bagi yang mengenal Julia, dia cukup populer dan dikatakan memiliki hati yang baik.
Dia menulis bahwa Julia populer dengan orang-orang Romawi untuk ‘kebaikan dan kelembutan dan kebebasan dari dendam.’
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari