Tahun berikutnya, Claudius meninggal pada usia 63, tepat sebelum Britannicus mencapai usia dewasa, yaitu 14.
Segera diklaimlah bahwa Agrippina ikut andil dalam kematian Claudius.
Surat wasiatnya tidak pernah dibacakan karena kemungkinan besar menyebut Britannicus sebagai ahli waris bersama atau karena tidak menyebut Nero sebagai pewaris tunggalnya.
Namun, Nero menggantikan ayah angkatnya menjadi Kaisar, menjadikan Octavia sebagai Permaisurinya.
Tetapi, sepertinya pernikahan mereka tanpa cinta dan juga tanpa anak.
Namun, kekuatan politik mereka adalah ibunya, Agrippina.
Sayangnya, Nero membenci ibunya, dan pada usia 18 tahun, dia menyatakan kebebasannya dari ibunya.
Pada tahun 55 M, Nero jatuh cinta dengan seorang mantan budak bernama Claudia Acte dan berselingkuh dengannya hingga membuat ibunya ngeri, bahkan reaksi Octavia pun diabaikan.
Karena kekuatan Agrippina yang semakin berkurang, dia mengancam akan mengalihkan dukungannya ke Britannicus sebagai kandidat yang lebih baik untuk takhta.
Nero rupanya meracuni Britannicus saat makan malam keluarga.