Find Us On Social Media :

Terawetkan dengan Baik Meski di Kuburan Pasir, Mumi Seorang Wanita dengan Salib Kristen di Dadanya Hancurkan Harapan untuk Temukan Benteng Rusia Pertama di Yakutia

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 5 Maret 2022 | 13:25 WIB

Mumi wanita misterius dengan salib Kristen di dadanya.

Intisari-Online.com – Sebuah kuburan di tepian pasir Sungai Lena, membuktikan bahwa situs di utara kota Yakutsk itu bukanlah pemukiman Cossack asli yang bersejarah, di wilayah terdingin.

Mumi seorang wanita dengan pakaian tradisional Yakut dengan salib tembaga di dadanya ditemukan dengan sangat baik pada musim panas tahun 2019.

Tim ilmiah yang bekerja untuk menemukan sisa-sisa benteng Rusia pertama yang didirikan di Yakutia terkejut melihat tingkat pelestarian mumi tersebut, mengingat mumi itu terkubur di pasir dan bukan tanah permafrost.

Lalu, fitur mencolok lainnya adalah salib tembaga di dadanya, yang bisa diasumsikan bahwa wanita itu beragama Kristen.

Sampai saat ini, ada asumsi bahwa kuburan di situs tempat mumi wanita itu ditemukan, yang jaraknya sekitar 70 km di utara Yakutsk, adalah era yang memungkinkan itu  menjadi situs pemakaman di pemukiman Rusia pertama di Yakutia.

Pemukiman tersebut dikenal sebagai Lensky Ostrog, dan didirikan pada tahun 1632 atas perintah Cossack Petr Beketov, salah satu penjelajah Siberia yang terkenal.

Dari penanggalan radiokarbon sebelumnya dari kuburan itu menunjukkan bahwa penguburan wanita tersebut sekitar tahun 1440 hingga 1670.

Namun, ada kekhawatiran bahwa tanggal-tanggal ini tidak dapat diandalkan, dan penemuan makam wanita Kristen yang terpelihara dengan baik itu cenderung menunjukkan bahwa penguburan di tempat itu terjadi kemudian, yaitu pertengahan abad ke-19.

Baca Juga: Terkubur 1.200 Tahun Lalu, Mumi Delapan Anak Ini Ditemukan di Peru, Mungkinkah Dikorbankan dalam Ritual Pemakaman Kuno?

 Baca Juga: Apa yang Dicari oleh Para Perampok Sampai Terjadi Perampokan Makam di Mesir Kuno, Padahal Hukuman Berat Bakalan Dijatuhkan Pengadilan Mesir

Wanita itu, meskipun beragama Kristen, hampir dipastikan berasal dari etnis Yakut dan bukan orang Rusia.

Kepala penggalian darurat di situs itu, Elena Solovyova, peneliti di Pusat Penelitian Arktik dari Akademi Ilmu Pengetahuan Republik Sakha (Yakutia), mengatakan kepada The Siberian Times, “Wanita yang dikubur di peti mati kayu itu sangat terawat baik, termasuk jaringan lunaknya dalam proses mumifikasi alami.”