Find Us On Social Media :

Dampak Perang Rusia-Ukraina Bagi Indonesia Sudah Terasa, Proyek Kereta Api Borneo Senilai Rp53,3 Triliun Terbengkalai Gara-gara Berlakunya Sanksi Ekonomi

By Mentari DP, Sabtu, 5 Maret 2022 | 10:45 WIB

Sanksi ekonomi akibat serangan Rusia ke Ukraina.

Kira-kira total luas lahan yang ditetapkan untuk lokasi pembangunan jalur rel KA Borneo mencapai sekitar 140 hektar.

Dari 140 hektar, 70 hektar berada di Kelurahan Gunung Steleng dan Kelurahan Buluminung dan itu telah dibebaskan.

Karena proyek ini begitu besar, maka investor pun bukan sembarangan. Mereka adalah Russian Railways.

Pembangunan jalur KA Borneo memang oleh dikelola oleh PT Kereta Api Borneo.

Ini merupakan perusahaan hasil kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur dengan Russian Railways.

Russian Railways merupakan perusahaan kereta api terintegrasi vertikal milik negara Rusia.

Di mana perusahaan ini juga mengelola infrastruktur dan mengoperasikan layanan kereta barang dan penumpang.

Baca Juga: Satu Indonesia Wajib Tahu! Cukup Makan Labu Siam Kukus Mulai Malam Ini, Jangan Kaget Jika Enggak Perlu Keluar Uang ke Rumah Sakit

Baca Juga: Dijuluki 'Musuh Allah' dan 'Anti-Kristus', Raja Nebukadnezar II Justru Diklaim Sebagai Raja Babilonia Kuno Terbesar yang Pernah Anda, Ini Perubahan Besar yang Dilakukannya

Nah, tapi karena konflik Rusia dan Ukraina, Russian Railways sebagai pemilik modal mengundurkan diri.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Penajam Paser Utara Alimuddin.

"Surat pengunduran diri disampaikan langsung kepada pemerintah pusat pada (tahun) 2020," ujar Alimuddin dikutip dari Antara, Jumat (4/3/2022).