Penulis
Intisari-Online.com - Serangan Rusia ke Ukraina benar-benar membuat masa depan menjadi tidak jelas.
Sebab bisa saja serangan Rusia ke Ukraina itu membuat perang pecah tidak hanya antara dua negara. Namun juga seluruh dunia.
Jika sudah seperti ini, bagaimana perang bisa berakhir?
Ini lima skenario yang bisa terjadi seperti dilansir dari bbc.com pada Jumat (4/3/2022).
Perang singkat
Skenario ini melihat Rusia meningkatkan operasi militernya. Ada lebih banyak serangan artileri dan roket tanpa pandang bulu di seluruh Ukraina.
Angkatan udara Rusia - yang sejauh ini memainkan peran penting - meluncurkan serangan udara yang menghancurkan.
Serangan siber besar-besaran menyapu Ukraina, menargetkan infrastruktur nasional utama.
Pasokan energi dan jaringan komunikasi terputus. Ribuan warga sipil tewas.
Meskipun ada perlawanan, Kyiv akan jatuh dalam beberapa hari.
Pemerintah diganti dengan rezim boneka pro-Moskow.
Presiden Zelensky dibunuh atau melarikan diri, bisa ke Ukraina barat atau bahkan ke luar negeri, untuk mendirikan pemerintahan di pengasingan.
LaluPresiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kemenangan dan menarik beberapa pasukan.
Dan membuat Ukraina menjadi pro-Rusia seperti Belarusia.
Perang panjang
Mungkin yang lebih mungkin adalah perang ini bsa berkembang menjadi perang yang berlarut-larut.
Sebab pasukan Rusia mungkin butuh waktu yang lebih lama untukmengamankan kota-kota seperti Kyiv.
Dan jika pasukan Rusia berhasil mengusaikota-kota Ukraina, mungkin mereka akan bertahan lama di sana.
Pada akhirnya pasukanpertahanan Ukraina berubah menjadi pemberontakan yang didukung oleh penduduk lokal.
Barat terus menyediakan senjata dan amunisi.
Dan kemudian, mungkin setelah bertahun-tahun, dengan kemungkinan kepemimpinan baru di Moskow, pasukan Rusia akhirnya meninggalkan Ukraina.
Ini mungkin seperti Afghanistan pada 1989.
Perang Eropa
Mungkinkah perang ini bisa terjadi di luar perbatasan Ukraina?
Mungkin saja jika Presiden Putin ingin mengambil alih beberapa negara bekas pecahan Uni Soviet.
Asal mereka bukan bagian dari NATO.
Jika negara incaran Rusia adalah bagian dari NATO, sepertimengirim pasukan ke negara-negara Baltik, maka NATO akan maju.
Tentu saja iniakan sangat berbahaya dan berisiko perang dengan NATO.
Berdasarkan Pasal 5 piagam aliansi militer, serangan terhadap satu anggota NATO adalah serangan terhadap semua anggota NATO.
Semua tergantung Putin.
Ingat, Rusia memungkinkan penggunaan senjata nuklir taktis di medan perang.
Solusi diplomatik
Mungkin ini adalah satu-satunya skenario terbaik saat ini.
PBB sendiri sedang mencoba jalur diplomatik dengan Rusia.
Presiden Macron dari Prancis telah berbicara dengan Presiden Putin melalui telepon.
Para pejabat Rusia dan Ukraina juga telah bertemu untuk pembicaraan di perbatasan dengan Belarus.
Mereka mungkin tidak membuat banyak kemajuan.
Tetapi, dengan menyetujui pembicaraan tersebut, Putin tampaknya setidaknya telah menerima kemungkinan gencatan senjata yang dirundingkan.
Jika diplomatik menjadi jalan keluar dan Rusia mau mundur. Akankah Amerika Serikat (AS) dan negara lain menarik sanksinya kepada Rusia?
Jika tidak kondisi akan sama buruknya.
Putin digulingkan
Dan bagaimana jikaVladimir Putin digulingkan akibat dari invasi ini>
Ini mungkin meski tampak tidak terpikirkan.
Profesor Sir Lawrence Freedman, Profesor Emeritus Studi Perang di Kings College, London, mengatakan Putin bisa digulingkan.
Apabila invasi ini membawa malapetaka. Misalnya ribuan tentara Rusia tewas. Sanksi ekonomi menggigit.
Bisa ini membuat Putin kehilangan dukungan rakyat dan mungkin ada ancaman revolusi rakyat.
Kira-kira mana skenario yang akan terjadi?