Find Us On Social Media :

Ukraina Minta Larangan Terbang di Atas Chernobyl, SBY Khawatirkan Pecahnya Perang Dunia dan Nuklir

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 3 Maret 2022 | 20:14 WIB

Putin perintahkan pasukan nuklir Rusia dalam siaga tinggi

Zona eksklusi yang sepi di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, tempat kecelakaan nuklir terburuk di dunia terjadi pada 1986, direbut oleh pasukan Rusia pekan lalu.

Seruan bersama ke IAEA ditandatangani Rabu oleh Menteri Energi Ukraina Herman Galushchenko, Oleh Korikov, kepala Inspektorat Pengaturan Nuklir Negara Ukraina, dan Petro Kotin, kepala perusahaan energi nuklir negara Ukraina.

Sementara itu, Rusia mengklaim telah menabrak menara TV.

Pasukan Rusia menembakkan senjata berpemandu presisi ke pusat TV dan radio di wilayah Lysa Hora di Kyiv, menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov.

"Sebuah serangan yang dilakukan oleh senjata jarak jauh yang dipandu dengan presisi melumpuhkan pusat TV dan radio cadangan di daerah Lysa Hora di Kyiv."

"Tidak ada korban jiwa dan tidak ada kerusakan yang terjadi pada bangunan tempat tinggal."

Baca Juga: Punya Hubungan Mesra, Rusia Kecewa pada India Karena Media India Lakukan Hal Ini di Tengah Invasi Rusia di Ukraina

 Baca Juga: Kabar Senjata Nuklir Rusia Semakin Keras Terdengar, Inggris Justru Ketakutan Setengah Mati Jika Negaranya Hancur Total, Media Ini Sampai Gambarkan Situasi Inggris Begini

Ada laporan lebih banyak ledakan di Kyiv pada Kamis pagi, tetapi pejabat Ukraina belum mengkonfirmasi bahwa menara TV kedua terkena.

Sebuah rudal Rusia menghantam menara TV utama Kyiv di jantung ibu kota pada hari Selasa.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan bahwa Rusia berniat melumpuhkan jaringan internet dan komunikasi di Ukraina.

Baca Juga: Dibanggakan Setinggi Langit oleh Vladimir Putin Sebagai Senjata Kiamat, Siapa Sangka Sistem Rudal Rusia yang Punya Simbol 'Z' Ini Terbakar dan Hancur Total Hanya Gara-gara Hal Sepele Ini

Baca Juga: Meski Angkatan Udaranya Terbukti Kuat, Rusia hinga Saat Ini Belum Mengerahkan Superioritas Udaranya untuk Invasi Ukraina, Mengapa?

(*)