Meskipun loyalis Putin, Kadyrov menulis di Telegram pada hari Minggu bahwa taktik di Ukraina "terlalu lambat," "tidak efektif" dan meminta presiden Rusia untuk memberikan perintah yang lebih keras.
Dia mengatakan perlu ada "koordinasi penuh tindakan militer, penyelarasan kekuatan yang kompeten dan serangan yang menentukan. Semuanya!"
Kadyrov adalah penguasa otoriter Chechnya, dan dituduh oleh kelompok hak asasi Human Rights Watch telah melakukan praktik penyiksaan, penghilangan paksa, dan pembunuhan di luar proses hukum.
Kehadiran tentara Chechnya di Ukraina dapat mengubah perhitungan perang, menurut analis militer CNA Michael Kofman.
"Banyak tentara Rusia masih muda, mereka tidak mengerti mengapa mereka berperang."
"Moralitas mereka rendah dan sebenarnya tidak tertarik untuk menyerang Ukraina," kata Kofman kepada podcast War on the Rocks pada hari Minggu.
Lebih jauh, ia juga mengatakan bahwa banyak "tentara muda Rusia tidak akan menembaki orang Ukraina."
Namun, dia mengatakan para pejuang Chechnya adalah "sebuah cerita yang sangat berbeda" karena mereka adalah pejuang yang "dibawa untuk terlibat dalam kekejaman perang kota."
"Ini adalah orang-orang yang akan berperang dan tidakpunya kepedulian," katanya.
(*)