Find Us On Social Media :

Bak Jatuh Tertimpa Tangga, Ukraina Kini Harus Menerima Kenyataan Pahit, NATO yang Seharusnya Jadi 'Malaikat Penolongnya', Malah Berikan Kabar Buruk Ini

By Afif Khoirul M, Rabu, 2 Maret 2022 | 16:00 WIB

Pasukan Ukraina telah merebut peluncur rudal Rusia.

Intisari-online.com - Di tengah meningkatnya konflik dengan Rusia, Ukraina sempat berharap akan mendapat bantuan dari negara-negara NATO.

Namun, kenyataannya tidak demikian, bahkan hingga invasi Rusia di Ukraina, NATO sama sekali tidak memberikan bantuan berarti.

Alih-alih memberikan dukungan militer, NATO hanya memberikan beberapa senjata penembak rudal anti-tank.

Selain itu, ada beberapa negara NATO yang memilih angkat tangan, dari konflik tersebut.

Ukraina mengklaim akan ada 3 negara NATO yang akan mengirimkan jet tempur ke negara ini di tengah perang dengan Rusia, namun kenyataannya tidak demikian.

Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan pada 1 Maret bahwa Polandia dan NATO tidak terlibat dalam konflik antara Rusia dan Ukraina, sehingga tidak dapat mengirim jet tempur ke Kiev.

"Kami tidak mengirim jet tempur ke Kiev. Tindakan itu berisiko mengarah pada intervensi militer langsung dalam konflik di Ukraina," katanya.

"Kami tidak terlibat dalam perang di Ukraina dan NATO bukan pihak dalam konflik," kata Andrzej Duda dalam konferensi pers setelah bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.

Baca Juga: Tak Heran Rusia Bencinya Setengah Mati dengan NATO, Sejak Zaman Uni Soviet Saja Sudah Siapkan Senjata Nuklir Ini Diarahkan Langsung ke Negara-Negar NATO dari Desa di Jerman

Baca Juga: Malah Makin Menggila Usai Diancam Bisa Berurusan dengan NATO, Rusia Benar-Benar Siagakan Senjata Nuklirnya, Bahkan Triad Nuklir Rusia Disebut Sudah Siap Digunakan, Apa Imbasnya?

Stoltenberg kemudian menegaskan bahwa NATO "bukan pihak" dalam konflik antara Rusia dan Ukraina dan "tidak akan mengirim pasukan atau pesawat militer ke Kiev".

Namun, Stoltenberg menegaskan bahwa NATO akan terus memberikan dukungan keuangan dan senjata ke Ukraina.

Sebelumnya, Ukraina mengumumkan bahwa tiga negara NATO termasuk Polandia, Slovakia dan Bulgaria akan mentransfer lebih dari 70 jet tempur ke negara ini.

Pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Bulgaria mengumumkan bahwa mereka "belum mempertimbangkan" pasokan pesawat militer ke Ukraina.

Pengumuman Bulgaria dan Polandia dikatakan sebagai kabar buruk bagi Ukraina dalam konteks kampanye udara Rusia terhadap banyak kota besar di negara ini, terutama Kiev.

Pada 1 Maret, militer Rusia menyerang Menara TV Kiev. Serangan itu membuat banyak saluran TV di Ukraina tidak dapat melakukan siaran.

Setelah serangan itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan kepada CNN bahwa angkatan udara Rusia mengunci target di banyak kota besar di Ukraina.

Ketika ditanya bantuan apa lagi yang dibutuhkan Ukraina dari AS dan NATO, Kuleba menjawab "senjata pesawat dan anti-pesawat".

Baca Juga: Keteguhan Selama 2 Abad Mulai Goyah, Negara Ini Tiba-tiba Ingin Gabung NATO Usai Rusia Invasi Ukraina, Diam-diam Lakukan Ini pada 2014

Baca Juga: Tak Heran NATO 'Ogah-ogahan' Jadikan Ukraina Anggotanya, Rupanya Rudal Nuklir Rusia Ini Siap Hantam dan Hancurkan Negara NATO ini dalam Waktu 20 Menit

"Masalahnya adalah Rusia mendominasi langit. Pilot kami bertempur dengan sengit tetapi menderita kerugian," katanya.

"Rusia menggunakan jet tempur dan pembom untuk menyerang banyak kota dan kami harus melawan ancaman itu. Senjata pesawat dan antipesawat adalah dua kebutuhan paling mendesak yang telah kami diskusikan dengan mitra kami," tegas Kuleba.

"Faktanya, Rusia memiliki lebih banyak jet tempur daripada yang kita miliki. Itu sebabnya kami fokus pada pertahanan udara dan angkatan udara," tambah Kuleba.