Sebelumnya, Ukraina mengumumkan bahwa tiga negara NATO termasuk Polandia, Slovakia dan Bulgaria akan mentransfer lebih dari 70 jet tempur ke negara ini.
Pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Bulgaria mengumumkan bahwa mereka "belum mempertimbangkan" pasokan pesawat militer ke Ukraina.
Pengumuman Bulgaria dan Polandia dikatakan sebagai kabar buruk bagi Ukraina dalam konteks kampanye udara Rusia terhadap banyak kota besar di negara ini, terutama Kiev.
Pada 1 Maret, militer Rusia menyerang Menara TV Kiev. Serangan itu membuat banyak saluran TV di Ukraina tidak dapat melakukan siaran.
Setelah serangan itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan kepada CNN bahwa angkatan udara Rusia mengunci target di banyak kota besar di Ukraina.
Ketika ditanya bantuan apa lagi yang dibutuhkan Ukraina dari AS dan NATO, Kuleba menjawab "senjata pesawat dan anti-pesawat".
"Masalahnya adalah Rusia mendominasi langit. Pilot kami bertempur dengan sengit tetapi menderita kerugian," katanya.
"Rusia menggunakan jet tempur dan pembom untuk menyerang banyak kota dan kami harus melawan ancaman itu. Senjata pesawat dan antipesawat adalah dua kebutuhan paling mendesak yang telah kami diskusikan dengan mitra kami," tegas Kuleba.
"Faktanya, Rusia memiliki lebih banyak jet tempur daripada yang kita miliki. Itu sebabnya kami fokus pada pertahanan udara dan angkatan udara," tambah Kuleba.