Ketika pemerintah mengetahui hal ini, mereka mulai merampas tanah dan menyita makanan dari mereka yang memproduksinya.
Hal ini menyebabkan semakin memburuknya produksi pertanian.
Untuk menambah kesengsaraan, tahun 1918 dan 1920 adalah tahun-tahun kekeringan bagi Rusia.
Misalnya, di wilayah Samara Gubernia, curah hujan rata-rata bulan Juni sebesar 46,9 mm berkurang menjadi hanya 5,1 mm pada tahun 1921.
Hal ini menyebabkan gagal panen.
Banyak orang meninggalkan pedesaan dan bermigrasi ke kota untuk mencari makanan.
Karena sangat membutuhkan makanan, orang-orang menggali tulang-tulang binatang yang sudah tua, memanggangnya, dan memakannya.
Hal ini menyebabkan banyak kematian.
Orang-orang yang kelaparan mulai menggali mayat yang baru saja dikubur untuk makan.
Ada banyak contoh kanibalisme dan makan mayat lainnya. Bahkan ada pasar gelap untuk memperdagangkan daging manusia.
Situasi ini memaksa pemerintah untuk meminta bantuan dari dunia internasional.
Administrasi Bantuan Amerika (ARA.) mendistribusikan bantuan kepada Rusia.
Para pekerja ARA membantu hampir sepuluh juta orang Soviet dengan memberi mereka bantuan medis dan makanan yang diperlukan.
Negara lain yang membantu Rusia adalah anggota The American Friends Service Committee dan International Save Children Union.
Kelaparan ini berakhir pada tahun 1923 menewaskan sekitar lima juta orang.
Beberapa bahkan berpikir bahwa jumlah ini meningkat menjadi sepuluh juta, tetapi jumlah pastinya tidak diketahui.