Zelensky mengungkapkan bahwa keluarganya adalah "sasaran nomor dua".
Tak hanya itu, pada hari Jumat Zelensky juga mengunggah sebuah video di media sosial yang menunjukkan dia dan beberapa menteri pemerintah tetap berada di Kyiv, meskipun propaganda Rusia mengklaim mereka telah pergi.
Pada hari Kamis, berbicara kepada publik, Zelensky mengatakan: "Pada siang hari, saya mengadakan puluhan pembicaraan internasional, langsung mengelola negara kita. Dan saya akan tinggal di ibu kota.
"Keluarga saya juga di Ukraina. Anak-anak saya juga di Ukraina. Keluarga saya bukan pengkhianat. Mereka adalah warga Ukraina."
Walikota Kyiv, Vitali Klitschko mengatakan kota itu telah memasuki "fase pertahanan".
Anggota masyarakat didorong untuk membuat bom molotov.
Di kawasan industri, ratusan senapan dan senjata AK-47 diserahkan kepada warga sipil.
Menurut Filippo Grandi, Komisaris Tinggi PBB untuk pengungsi, lebih dari 50.000 warga Ukraina telah melarikan diri dalam waktu kurang dari 48 jam, dengan lebih banyak lagi bergerak menuju perbatasan.
Saat ini Zelensky telah menuntut sanksi dan dukungan yang lebih keras saat serangan mendekati Kyiv.
Setelah mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Zelensky meminta sekutu untuk memberikan "penangkal efektif" dengan mengatakan Ukraina "membutuhkan dukungan mitra lebih dari sebelumnya".