Intisari-online.com - Menurut Reuters, pada Kamis 24/2/22, Rusia secara resmi mengumumkan 'operasi militer khusus' ke Ukraina.
Kini, tentara Rusia dengan peralatan militer dan senjata militernya telah masuk dan menyerang Ukraina.
Bahkan diprediksi Ukraina akan jatuh ke dalam genggaman Rusia dalam waktu cepat.
Ibu kota Ukraina, Kiev, bisa jatuh ke tangan pasukan Rusia dalam beberapa hari ke depan.
Perlawanan Ukraina terbukti tidak efektif, menurut kekhawatiran pejabat keamanan AS, setelah hari pertama konflik.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan militer Rusia memiliki rencana yang jelas untuk mengepung pasukan Ukraina di Kiev.
Serta memaksa mereka untuk menyerah atau dihancurkan. Ukraina bisa jatuh dalam seminggu, menurut Daily Mail.
Seorang pejabat intelijen AS mengatakan kepada Newsweek,"Setelah Rusia melepaskan tembakan dengan roket dan artileri, perang darat dimulai."
"Saya pikir Kiev akan jatuh dalam beberapa hari ke depan," tambahnya.
"Tentara Ukraina dapat terus bertempur di daerah yang tersisa, tetapi saya tidak berpikir itu akan bertahan lama," tambah pejabat itu.
Sebuah sumber pemerintah Ukraina menegaskan bahwa Kiev bisa menghadapi pengepungan dan runtuh dalam 96 jam, tetapi bersikeras pemerintah akan tetap teguh.
Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan bahwa Rusia meluncurkan "total lebih dari 160 rudal."
Dalam serangan udara di atas Ukraina, yang sebagian besar adalah rudal balistik jarak pendek. Rusia juga menggunakan rudal jarak menengah dan jelajah.
Video tersebut, yang diterbitkan oleh surat kabar New York Times AS, menunjukkan puluhan helikopter Rusia terbang di atas Sungai Dnieper menuju Hostomel, di pinggiran ibukota Kiev.
Serangkaian helikopter Rusia juga terlihat menggempur bandara Antonov di Hostomel.
Seorang reporter CNN di tempat kejadian mengatakan bahwa pasukan udara Rusia menguasai bandara Antonov, sekitar 25 km barat laut ibukota Kiev.
Pada akhir hari pertama pertempuran, Rusia menyatakan operasi militer awal berhasil.
Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan netralisasi 83 target darat di Ukraina, termasuk 11 bandara militer, tiga pos komando, pangkalan angkatan laut, 18 stasiun radar kompleks pertahanan udara S-300 dan Buk-M1, menurut Kementerian Pertahanan Rusia juru bicara Mayor Jenderal Igor Konashenkov.
Dua pesawat tempur Su-27, dua pesawat serang Su-24, sebuah helikopter dan empat drone bersenjata Bayraktar TB2 milik tentara Ukraina juga dihancurkan.