Prasasti Canggal diidentifikasi sebagai prasasti tertua kedua di Pulau Jawa setelah prasasti Tuk Mas.
Selain itu, prasasti ini merupakan sumber tertulis tertua yang menyebut Pulau Jawa atau Yawadwipa, yang dipuji sangat subur, kaya akan tambang emas, dan menghasilkan gandum atau padi.
Adapun fungsi Prasasti Canggal yang merupakan prasasti pertama yang dikeluarkan Raja Sanjaya, adalah untuk memperingati pendirian lingga di atas Bukit Sthirangga.
Prasasti ini menjadi sumber sejarah yang penting karena menceritakan kehidupan awal di Kerajaan Mataram Kuno.
Dijelaskan bahwa yang menjadi raja awalnya adalah Sanna, yang kemudian digantikan oleh Sanjaya anak dari Sannaha yang berasal dari Galuh.
Adapun isi dari Prasasti Canggal adalah sebagai berikut.
Baca Juga: Hikmah Puasa dan 10 Manfaat Puasa Ramadhan, Apa Sajakah? Inilah Dia
- Bait 1: Pembangunan lingga oleh Raja Sanjaya di atas bukit.
- Bait 2-6: Pemujaan terhadap Dewa Siwa, Brahma, dan Wisnu.
- Bait 7: Jawa yang sangat makmur, kaya akan tambang emas dan menghasilkan padi. Pulau itu didirikan candi Siwa demi kebahagiaan penduduk dengan bantuan dari penduduk Kunjarakunjadesa.
- Bait 8-9: Jawa yang dahulu diperintah oleh Raja Sanna, yang sangat bijaksana, adil tindakannya, perwira perang, murah hati kepada rakyatnya. Ketika meninggal dunia negara berkabung, sedih kehilangan pelindung.
- Bait 10-11: Pengganti Raja Sanna adalah putranya bernama Sanjaya yang diibaratkan sebagai matahari. Kekuasaanya tidak langsung diberikan kepada Sanjaya, melainkan melalui saudara perempuannya (Sannaha).
- Bait 12: Kesejahteraan, keamanan, dan ketenteraman negara. Rakyat dapat tidur di tengah jalan, tanpa takut akan pencuri dan penyamun atau akan terjadi kejahatan lainnya. Rakyat dapat hidup senang.
Prasasti Canggal juga menceritakan Raja Sanjaya yang memerintahkan mendirikan sebuah lingga (lambang Siwa) di Kunjarakunja.
Kunjarakunja dapat diartikan sebagai tanah dari pertapaan Kunjara yang diidentifikasi sebagai tempat pertapaan Resi Agastya yang berasal dari India selatan.
Pendirian lingga ini sebagai rasa syukur bahwa Sanjaya telah dapat membangun kembali kerajaan dan bertakhta dengan aman, setelah berhasil mengalahkan musuh-musuhnya.
Setelah ditemukan dan disatukan, Prasasti Canggal kini disimpan di Museum Nasional di Jakarta.
(*)