Namun, ayahnya tidak yakin sampai Xun Guan mengusulkan untuk memimpin sekelompok tentara elit untuk menerobos garis musuh pada malam hari, karena dia telah mengamati bahwa pertahanan musuh mengendur setelah pertempuran berhari-hari.
Rencana tersebut membuat sang ayah terkesar, maka dia mengirim anaknya keluar dengan sekelompok tentara unggulan.
Meski beberapa sumber mengatakan jumlah tentara yang dipimpinnya berbeda-beda, namun pada malam hari, Xun Guan dan sekelompok pria pemberani di bawah komandonya memanjat tembok Yuan dan melarikan diri melalui garis musuh yang mengejar mereka.
Xun Guan bertempur dalam pertempuran itu sambil berlari ke Pegunungan Luyang, di mana dia berhasil melahiran diri sendiri dan menyampaikan pesannya kepada Shi Lan, seorang Jenderal yang sibuk Menenangkan Selatan selama perang saudara.
Menjumpai Shi Lan, Xun Guan memohon padanya sebuah pasukan untuk membebaskan ayahnya.
Shi Lan menyarankan agar Xun Guan menghubungi Zhou Fang yang kemudian mengirim putranya dengan 3.000 pasukan, ditemani oleh Shi Lan, untuk menyelamatkan Xun Song.
Du Zeng mengetahui kedatangan mereka, dan pasukannya dibubarkan saat bala bantuan tiba.
Menurut laporan, Shi Lan mengatakan kepada Xun Song, “Aku iri padamu! Xiangyang tidak lagi dikepung dan orang-orang diselamatkan. Hormat dan terima kasih kepada Xun Guan muda!”
Peristiwa ini terjadi pada tahun terakhir dinasti Xi Jin, sebelum runtuh, dan dinasti Dong Jin terbentuk.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari