Find Us On Social Media :

Buktikan TNI dan NKRI Masih Utuh, Apa Latar Belakang Serangan Umum 1 Maret 1949?

By Khaerunisa, Jumat, 11 Februari 2022 | 06:00 WIB

Pasukan gerilya Indonesia ketika bersiap melancarkan Serangan Umum 1 Maret.

Setelah disetujui, Sri Sultan Hamengkubuwono IX kemudian bertemu dengan Letkol Soeharto untuk membicarakan penyerangan ini.

Ketika segala perencanaan dirasa matang, pada pagi hari, 1 Maret 1949, serangan secara besar-besaran dilakukan secara serentak di seluruh wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

Sekitar pukul 06.00 WIB, sirine berbunyi dari segala penjuru kota, menandakan serangan mulai dilancarkan.

Dalam penyerangan ini, Letkol Soeharto yang saat itu menjabat sebagai Komandan Wehrkreise langsung memimpin pasukan dari sektor barat sampai ke batas Malioboro.

Baca Juga: Nyesal Baru Tahu, Ternyata Ini Rahasia Mencuci Kaus Kaki Agar Bersih dari Noda, Cuma Pakai Bahan Rumahan Ini

Baca Juga: Mayat Tergeletak di Mana-Mana Pembunuhan Terjadi dengan Mudahnya Beginilah Ngerinya Kehidupan di Meksiko yang Dikuasai Kriminalitas Akibat Perang Geng Narkoba

Sektor Timur dipimpin Ventje Sumual, sektor selatan dan timur dipimpim Mayor Sardjono. Sedangkan sektor utara dipimpin oleh Mayor Kusno.

Untuk sektor kota sendiri ditunjuk Letnan Amir Murtono dan Letnan Masduki sebagai pimpinan.

TNI berhasil menduduki kota Yogyakarta selama 6 jam.

Setelah berhasil menguasai Ibu Kota Yogyakarta selama kurang lebih enam jam, Letkol Soeharto kemudian menginstruksikan pasukannya untuk mengosongkan kota.

Berita kemenangan TNI ini kemudian menyebar hingga akhirnya sampai ke Washington D.C, Amerika Serikat. Di sana, saat itu PBB sedang bersidang dan diikuti oleh perwakilan Indonesia.

Dengan kemenangan Serangan Umum 1 Maret 1945, Indonesia memiliki posisi yang kuat dalam perundingan dengan Dewan Keamanan PBB.

Kemenangan ini menjadi bukti masih utuhnya kekuatan TNI dan negara Republik Indonesia di mata dunia.

TNI dan NKRI tidak hilang ataupun mati seperti yang selalu dipropagandakan oleh pihak Belanda.

Baca Juga: Kota-Kota yang Didatangi Langsung Jiper Ketika Ia Datang, Inilah Genghis Khan dan Kekejaman Tanpa Ampunnya, Sampai Pernah Mengaku Dirinya 'Hukuman Dari Tuhan' dan Buat Gunung Dari Tulang Korbannya

Baca Juga: Siapa Sajakah Tokoh yang Hadir pada Acara Pembacaan Teks Proklamasi? Ini Peran Mereka saat Persiapan hingga Upacara Berlangsung

(*)