Dari abad ke-12 sampai 1221, atas pembantaian Mongol, ada sebuah kota dikenal sebagai ratu kota terletak di lokasi yang sekarang menjadi Turkmenistan.
Merv adalah kota terbesar di dunia dengan populasi hampir setengah juta warga, tapi diperkirakan jika pasukan Mongol membunuh lebih dari 700.000.
Pada 25 Februari 1221, bangsa Mongol sampai di Merv untuk menilai selama enam hari apakah mereka akan melakukan pengepungan atau tidak, tapi akhirnya mereka memutuskan menyerang.
Bangsa Mongol berjanji kepada warga Merv memberikan keringanan jika mereka menyerah, tapi mereka melanggar janji itu dan menyerbu serta membantai seluruh warga di satu kota.
Genghis Khan sendiri duduk di atas tahta emas dan memerintahkan semua pasukan yang ditangkap dibawa ke dia sebelum dieksekusi.
Bangsawan mungkin jadi yang paling menderita karena mereka disiksa ketika bangsa Mongol mencari di mana mereka menyimpan kekayaannya.
Khan kemudian menyiapkan api untuk membakar makam Sultan Sanjar dan membakar kota sampai rata dengan tanah.
Terakhir, ia menumpuk para mayatnya.
"Orang-orang terbunuh dalam jumlah sangat besar," ujar Ata-Malek Juyvani, sejarawan untuk cucu Khan, "sampai tulang yang menumpuk membentuk gunung dan pasir gurun berubah warna menjadi merah dari darah orang-orang yang tewas."
Menjuluki dirinya sendiri sebagai 'Hukuman dari Tuhan'