Find Us On Social Media :

Sudah Membara, Rencana Vladimir Putin Untuk Invasi Ukraina Dipastikan Hanya Jadi Angin Saja, Pasalnya Rusia Akan Alami Konsekuensi Mengerikan Ini Jika Nekat Gempur Ukraina

By Mentari DP, Rabu, 9 Februari 2022 | 19:30 WIB

Konflik Rusia dan Ukraina.

Intisari-Online.com - Konflik Rusia dan Ukraina sudah beberapa bulan terakhir membuat khawatir negara lain.

Ini karena konflik Rusia dan Ukraina bisa saja menjadi perang besar-besaran di Eropa.

Saat ini, Rusia memiliki lebih dari 100.000 tentang yang berkumpul di perbatasan Ukraina.

Namun di tengah panasnya konflik ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kepada media bahwa dia diyakinkan oleh pasukan presiden Rusia tidak akan maju ke Ukraina dalam waktu dekat.

"Saya mendapatkan jaminan tidak akan ada penurunan atau eskalasi," ungkap Macron.

Senada dengan Macron, Profesor Sergei Guriev, mantan kepala ekonom di Bank Eropa untuk Rekonstruksi dan Pembangunan, juga mengatakan Rusia tidak akan menyerang Ukraina.

Namun alasannya berbeda dengan Macron.

Menurutnya, sanksi Barat berdampak serius pada ekonomi Rusia.

Baca Juga: Bakal Jadi Konflik Terbesar di Eropa Sejak Perang Dunia II, Terkuak Rencana Invasi Vladimir Putin yang Terbaru, Ukraina Bukan Satu-satunya Target Rusia!

Baca Juga: Pantas Amerika dan NATO Mati-matian Bantu Ukraina, Rupanya Jika Rusia Berhasil Kuasai Ukraina, Maka Negara-negara Ini Juga Bisa Jatuh ke Tangan Vladimir Putin

"Salah satu indikator yang jelas adalah rubel (mata uang Rusia) yang lemah," ungkap Guriev seperti dilansir dari express.co.uk pada Rabu (9/2/2022).

Ada penurunan harga minyak Rusia yang awalnya 95 rubel per barel, kini menjadi 75 rubel/dolar.

Hal seperti ini pernah terjadi sebelum Rusia mencaplok Krimea pada 2014.

Bahkan harga minyak Rusia menjadi 33 rubel per barel.

Belum lagi fakta Rusia ditampar dengan sanksi pada tahun 2014 setelah mencaplok Semenanjung Krimea di Ukraina dengan kecaman global.

Profesor Guriev memperingatkan bahwa Rusia akan mampu menghindari "runtuhnya" ekonomi jika mereka menginvasi Ukraina.

Tetapi Rusia kemungkinan akan sangat "tidak senang" dengan konsekuensi dari serangan semacam itu.

“Jika Rusia menginvasi Ukraina dan sanksi keuangan besar diberlakukan, Rusia masih akan dapat menghindari keruntuhan makroekonomi."

"Ini karena mereka memiliki anggaran berimbang, cadangan FX yang besar, utang rendah, dan dana kekayaan negara yang besar."

“Sangat tidak mungkin bahwa Barat akan memberlakukan embargo minyak/gas."

Baca Juga: Benar-benar Siap Pasang Badan Jika Ukraina Digempur Rusia, Inggris Sukses Gagalkan Rencana Sempurna Vladimir Putin, Padahal Cuma Pakai Trik Sederhana Ini

Baca Juga: Tragedi Seperti Perang Vietnam Bisa Terjadi di Eropa, Terkuak Skenario Rahasia Militer AS Untuk Perang dengan Rusia di Ukraina, Jika Hal Ini Terjadi

“Tapi tanpa embargo seperti itu, ekonomi Rusia akan terus mandek."

“Rusia tentu saja tidak akan senang."

Dia melanjutkan soal ancaman senjata nuklir, yang akan "siap digunakan Rusia".

“Rusia memang memiliki senjata nuklir dan dengan jelas mengisyaratkan bahwa Rusia siap menggunakannya.

“Inilah mengapa sanksi sangat penting. Barat telah menunjukkan bahwa sanksi dapat digunakan."

"Jika Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Uni Eropa bersatu dalam kebijakan sanksi mereka, maka Presiden Rusia Vladimir Putin pasti akan mundur."

Sebelumnya, AS telah mengancam Putin dengan sanksi yang sangat besar pada tahun 2014.

Hasilnya hingga hari ini, Rusia mengakui bahwa Donetsk dan Luhansk adalah bagian dari Ukraina.

Baca Juga: Seisi Dunia Menahan Napas, Vladimir Putin Sudah 70% Siap Untuk Menyerang Ukraina, Amerika Prediksi Kapan Militer Rusia Bergerak Maju, 'Dalam Hitungan Hari!'

Baca Juga: Pantas Ukraina Tak Gentar, Bak Sudah Prediksi Serangan Rusia ke Ukraina, Rupanya Inggris Sudah Bangun Pangkalan Laut di Lokasi yang Paling Ditakuti Rusia Ini