Intisari-Online.com - Inggris menjadi salah satu negara yang membantu Ukraina melawan Rusia.
Tidak tanggung-tanggung, sikap Inggris yang membela Ukraina itu mendapat pujian dariWakil Menteri Pertahanan Ukraina.
Ini karenamembantu menghancurkan rencana invasi Presiden Rusia Vladimir Putin.
Memang apa yang dilakukan Inggris?
Dilansir dari express.co.uk pada Senin (7/2/2022), ini terjadi ketika pejabat intelijen Inggris telah menggagalkan dan mengungkap beberapa plot Rusia untuk membenarkan invasi ke Ukraina.
Downing Street kemarin mendukung klaim Amerika Serikat (AS) bahwa Kremlin berencana untuk membuat serangan "bendera palsu" oleh pasukan Ukraina yang dapat digunakan Rusia untuk membenarkan invasi.
Berbicara kepada Sky News, Menteri Ukraina Hanna Maliar mengatakan pengungkapan dari Inggris dan AS tentang ancaman invasi Rusia ke Ukraina "menghancurkan" rencana Moskow.
Dia mengatakan tindakan memanggil orang-orang yang dicurigai sebagai plot Rusia adalah "mengacaukan Kremlin".
"Penting untuk dipahami bahwa ketika kami atau mitra barat kami menyebutkan tanggal kemungkinan invasi, kami merusak rencana Federasi Rusia," ungkapMaliar.
"Dan tanggal yang sudah diberitahukan di depan umum. Tapi itu tidak ada yang akan terjadi hari ini."
"Meski begitu bahayanya masih ada."
Pada hari Jumat, seorang juru bicara Downing Street mengatakan memiliki keyakinan tinggi Rusia berencana untuk mengarang alasan untuk meluncurkan serangan militer ke Ukraina.
Mereka membela klaim dari Pentagon bahwa Rusia akan merilis video propaganda yang menunjukkan ledakan yang dipentaskan, serta mayat dan aktor yang memainkan pelayat yang berduka.
“Kami memiliki keyakinan tinggi Rusia berencana untuk merekayasa dalih menyalahkan Ukraina atas serangan untuk membenarkan serangan Rusia ke Ukraina."
“Rincian dalam laporan spesifik hari ini dapat dipercaya dan sangat memprihatinkan."
"Kami telah melakukan analisis kami sendiri tentang intelijen ini dan membagikan kesimpulan AS."
“Kami sedang mempertimbangkan opsi untuk pengerahan militer lebih lanjut untuk mendukung sayap timur NATO."
"Meski begitu, kami belum pada tahap menetapkan perincian tetapi kami akan mengajukannya pada waktunya.”
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebut klaim serangan palsu itu sebagai “omong kosong”.
Ini bukan pertama kalinya Inggris dan AS bersama-sama menyerukan serangan bendera palsu atau rencana invasi.
Bulan lalu Inggris mengumumkan informasi rahasia kepada publik untuk mengekspos pemerintah Rusia yang berencana memasang rezim boneka di Kiev.
DiketahuiInggris tidak hanya mendukung Ukraina dengan intelijen.
Bulan lalu, Inggris juga meluncurkan pembicaraan dengan Polandia dan Ukraina untuk memperkuat kerja sama militer melawan agresi Rusia.