Dalam seni Buddha di wilayah Swat, terdapat adegan yang menggambarkan Raja Naga yang marah sedang dijinakkan oleh Buddha.
Dari kisah legenda paling terkenal ini, yang secara tradisional diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya, untuk mengajari anak-anak bahwa keyakinan memiliki kekuatan luarb iasa dan memberikan kebahagiaan sejati.
Setelah pertobatannya, Apalala masih mengeluh, ‘jika dia menghindari banjir, seperti yang dijanjikannya, dia tidak akan mendapat rezeki. Oleh karena itu, Tathagata mengizinkannya membangjiri Sungai Swat setiap dua belas tahun sekali.’
Banyak cerita legenda dengan versi berbeda, termasuk kisah Apalala ini, melansir Ancientpages.
Diyakini, bahwa cerita Apalala merujuk pada dewa atau pahlawan mirip Indra dengan pedang petir yang menaklukkan raja naga, karena Indra pernah mengubah dirinya menjadi ular raksasa, memenuhi seluruh lembah di Swat selama masa kelaparan, dan membiarkan penduduk memakannya.
Sementara Xuanzang (602-664), seorang biksu, cendekiasan, pengelana, dan penerjemah Budda Tiongkok abad ke-7, menjelaskan bahwa Indra sebenarnya adalah inkarnasi Sang Buddha.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari