Intisari-online.com - Pada Juni 2020 lalu, China dan India terlibat pertempuran hebat untuk memperebutkan sengketa di perbatasan.
Kedua negara mengerahkan pasukan militernya untuk menjaga wilayah sengketa itu.
Bahkan, secara diam-diam kedua negara sudah melakukan bentrokan yang menewaskan beberapa pasukannya.
Namun, baru terungkap beberapa waktu ini, setelah China mamu membuka laporan terkait bentrokan itu.
Selain itu, imbas dari permusuhan China dan India ini juga menjalar sampai ke berbagai hal.
Misalnya, produk-produk China, sebagian besar di blokir di India, alias pemasarannya dibatasiataudilarang.
Tak hanya itu saja, aplikasi game buatan China juga diblokir di India saat ketegangan memuncak.
Kini, lebih parahnya lagi menurut Nikkei Asia, ternyata buah ini juga dijadikan sasaran kebencian rakyat India kepada China.
Baca Juga: Yuk, Rasakan Manfaat Buah Naga untuk Kecantikan, Salah Satunya Mengobati Jerawat
Demi menghilangkan unsur yang masih berbau China nama buah naga juga dirubah namanya.
Untuk menentang konfrontasi,di perbatasan Himalaya dengan China, sebuah negara bagian di India baru-baru ini memutuskan untuk mengganti nama buah naga.
Buah itu merupakan salah satu paling populer di wilayah itu, dan untukmembuatnya melupakan China mereka mengganti namanya, laporNikkei Asia pada 24 Februari.
Kepala negara bagian Gujarat Vijay Rupani mengumumkan bahwa nama buah naga akan mulai sekarang berubah nama menjadi "kamalam" yang berarti "teratai".
Teratai merupakan bunga nasional India dan merupakan lambang partai penguasa Bharatiya Janata (BJP) yang juga merupakan partai Perdana Menteri Narendra Modi.
Sama halnya dengan Narendra Modi Vijay Rupani juga anggota partai BJP.
Rupani menjelaskan keputusan bahwa buah naga memiliki nama Inggris "buah naga", yang "mengingatkan pada China" ketika Beijing dikenal sebagai "naga".
Menurut Nikkei Asia, langkah tersebut mendapat banyak komentar dari opini publik India.
Keputusan India untuk mengubah nama, yang mencerminkan alasan politik di atas, menjadi subyek dari serangkaian komentar lucu di Twitter.
"Naga itu telah disingkirkan," komentar seorang politikus.
Menanggapi komentar ini, yang lain membalas dengan serangkaian emoji tersenyum, "Naga itu telah 'skakmat' tunggu, maksud saya buah naga".
Yang lain mengajukan pertanyaanM "Mengapa berhenti di buah naga saja? Mengapa tidak mengganti nama semua objek yang namanya mengingatkan pada China?
Misalnya, gula putih disebut 'cheeni', dan wajan disebut 'cheenachatti' di negara bagian Kerala keduanya secara pasti juga menyinggung peralatan Cina.
Ironisnya, buah naga tidak memiliki hubungan nyata dengan China, Nikkei Asia mengutip komentar dari reporter yang berbasis di Delhi, Neeta Lal.
Menurut Lal, buah favorit orang Asia, buah naga berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah-Selatan, dan banyak ditanam di daerah subtropis Asia Tenggara, Amerika, Karibia dan Australia.
Buah naga dibawa ke India pada 1990-an dan saat ini tumbuh subur di bagian selatan dan tengah negara ini.
Vivek Nair, seorang antropolog yang mengkhususkan diri dalam penelitian makanan di Delhi, mengatakan buah naga juga memiliki banyak nama lain, termasuk "pitahaya" dan "pitaya roja" di Amerika Latin dan pir stroberi (pir stroberi) di AS.
"Di Vietnam, buah ini disebut buah naga. Karena bunga pohon naga hanya mekar sekali dan hanya pada malam hari. Ini menjelaskan mengapa mereka juga dikenal sebagai Bunga Bulan," tambah Nair.
Menurut Nikkei Asia, buah naga juga menjadi salah satu inspirasi di India.
Buah naga juga merupakan bahan yang diolah oleh masakan India, menciptakan berbagai hidangan seperti es loli buah naga, koktail, mocktail, salad, minuman ringan, taco, smoothie, dan guacamole.
Selama bertahun-tahun, Pemerintah India telah mengeluarkan banyak kebijakan untuk mendukung industri budidaya buah naga.
Sebelumnya, dalam program Mann Ki Baat (Heart-to-Heart Talk), Perdana Menteri Modi pada tahun 2020 memuji manfaat buah naga, dan juga memuji para petani di distrik Kutch negara bagian Gujarat atas kontribusinya sebagai bagian dari otonomi negara.