Ekspor dan impor yang disaranai oleh kereta China di Vientiane harus berpindah lewat jalan menyeberangi jembatan Mekong ke hulu jalur kereta Nong Khai, di mana kereta Thailand yang menghubungkan Bangkok dan tempat lainnya.
Jalur kereta Laos ke China "akan membuat Thailand secara ekonomi bergantung kepada Beijing, yang sendirinya akan mencari cara melindungi kepentingan geopolitik di Thailand," ujar Paul Chambers, pengajar di Universitas Naresuan Thailand, yang ahli dalam bidang hubungan internasional, militer dan kebijakan luar negeri Bangkok.
"Thailand telah menjadi pusat ketegangan dua kutub antara AS dan China," ujar Chambers.
Untuk menguatkan hubungan, Wakil Direktur CIA David Cohen terbang ke Bangkok November laku dan bertemu dengan Perdana Menteri Prayuth Chan-o-cha, pensiunan kepala angkatan darat Thailand yang menjadi PM dalam kudeta 2014 dan kemudian memenangkan pemilihan tahun 2019.
Pertemuan tertutup mereka dilaporkan menggarisbawahi politik Thailand, dan juga ekonomi serta keamanan regionalnya.
Sementara itu Ford Motor Co mengumumkan Desember kemarin akan menginvestasikan USD 900 juta dalam perwujudan pabrik mobil mereka di Thailand.
Firma AS lainnya juga menjanjikan investasi baru.
Amerika memang pasar ekspor terbesar Thailand.
"Sejak administrasi Biden mulai bekerja, AS harus mencapai mereka untuk mempertahankan dialog tertutup dengan rekan Thailand mereka," ujar juru bicara Menteri Luar Negeri Tanee Sangrat.
"Negara ini tidak pernah dilewatkan oleh AS sebelumnya," ujar Tanee.