Find Us On Social Media :

Belum Juga Konflik Dimulai, Tentara dan Warga Ukraina Mengaku Sudah Lelah Hadapi Pasukan Rusia, Sampai Memohon Seperti Ini Kepada Vladimir Putin, 'Berdamailah'

By Mentari DP, Senin, 31 Januari 2022 | 12:30 WIB

Konflik Rusia dan Ukraina.

Bagi Maria, perang ini adalah tentang masa depan tanah airnya. Tetapi juga mungkin bisa mempertaruhkan nasib Ukraina ke depannya.

Sebab Rusia seperti sedang menarik semua negara Eropa ke garis pertempuran dalam Perang Dingin yang baru.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah memperingatkan bahwa Rusia bisa menyerang kapan saja.

Oleh karenanya, mereka meminta pasukan AS, Inggris, Ukraina, sekutu, dan NATO bersiap-siap.

Orang-orang yang tinggal di Ukraina Timur tidak hanya militer. Tapi juga warga sipil dan mereka sudah delapan tahun mengalami ketakutan perang.

"Setiap kali saya mendengar suara, jantung saya berdebar kencang," kata Ludmilla Momot, seorang nenek yang berusia 64 tahun.

Momot tahu betul apa yang bisa dilakukan Rusia kepada negaranya.

Contohnya rumahnya selama 30 tahun, di desa Nevilske, dihancurkan November lalu oleh penembakan separatis.

Ketika dia kembali ke Nevilske, kota itu sekarang sudah menjadi kota hantu. Hanya tersisa puing-puing. 

Baca Juga: Tak Ada Istilah Perang Dunia III dari Imbas Invasi Rusia ke Ukraina, Terkuak Ini 3 Skenario yang Hampir Pasti Terjadi Jika Rusia Nekat Gempur Ukraina

Baca Juga: Bukan dengan Militer, Vladimir Putin Blak-blakan Bongkar Ancaman Paling Mengerikan yang Diprediksi Terjadi di Eropa Jika Amerika dan Sekutunya Berani Serang Rusia, Apa Itu?

Dia pun meminta kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. "Berdamailah," katanya.