Penulis
Intisari-Online.com - Banyak negara yang mengkhawatirkan konflik Rusia dan Ukraina.
Ini karena mereka takutkonflik Rusia dan Ukraina akan berubah menjadi Perang Dunia III.
Oleh karenanya, pembicaraan mengenaikrisis Ukraina-Rusia semakin dalam.
Kemungkinan invasi Rusia ke negara bekas Uni Soviet menjadi lebih realistis.
Ini karena Kremlin menolak untuk mundur dari tuntutannya dan menambah jumlah pasukan yang dekat dengan perbatasan.
Rusia mengerahkan puluhan ribu tentara di dekat perbatasan dengan negara bekas Uni Soviet itu pada pertengahan 2021.
Tetapi berulang kali membantah ada rencana untuk menyerang bekas sekutunya itu.
Namun demikian, daftar tuntutan Kremlin kepada kekuatan Barat, terutama agar Ukraina tidak pernah bergabung dengan NATO dan mendorong lingkup pengaruh AS menjauh dari wilayah tersebut, telah mendapat bantahan yang tegas.
Pada akhirnya, ada 3 skenario potensial mengenai krisis ini seperti dilansir dariexpress.co.uk pada Rabu (26/1/2022).
Mencaplok Donbas
Konflik bersenjata telah terjadi di timur Ukraina selama beberapa tahun sekarang, dan kekhawatiran meningkat bahwa Rusia dapat mencoba mencaplok wilayah Donbas, seperti aneksasi Krimea pada tahun 2014.
Konflik sejauh ini telah menewaskan 14.000 orang, dan mulai menyusul pencopotan Putin yang mendukung Presiden Viktor Yanukovich dari Ukraina setelah protes meluas dan kerusuhan sipil.
Konflik pun terjadi antara mereka yang berada di wilayah yang ingin bergabung dengan Rusia, dan mereka yang ingin tetap menjadi bagian dari Ukraina.
Di mana pasukan Rusia secara luas diyakini telah hadir di wilayah tersebut.
Operasi terbatas
Apa yang dimaksud dengan 'operasi terbatas' bukan dengan militer.Ini bisa datang dalam beberapa cara berbeda.
Misalnya dari serangan dunia maya hingga perang psikologis, serta serangan yang ditargetkan ke wilayah di Ukraina.
Operasi semacam itu akan membuat Rusia menerapkan dorongan disinformasi dan propaganda, yang dapat melunakkan Ukraina menjadi invasi selanjutnya.
Operasi ini kemungkinan akanmenyelamatkan Rusia dari biaya jangka panjang dan kerusakan reputasi Kremlin di Rusia.
Invasi penuh
Rusia telah mengerahkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina sejak pertengahan 2021.
Tetapi Rusia masih belum yakin akan meningkatkan upaya besar-besaran terhadap Ukraina dan gabungan pasukan barat.
Operasi semacam itu akan digunakan untuk mengalahkan tentara Ukraina yang relatif kecil dan akan membutuhkan penyerbuan ke sejumlah kota besar.
Sehingga Barat akan terbatas untuk membantu Ukraina.