Find Us On Social Media :

Analisis Beberkan Rahasia Kekuatan Ukraina Hadang Rusia Walaupun Diplomasi Joe Biden Gagal Total, Rupanya Diam-diam Dapat Gelonggongan Senjata Dari Sini, Siap Lawan Militan 'Little Green Men'

By May N, Minggu, 30 Januari 2022 | 12:37 WIB

Pasukan militer Rusia di perbatasan Ukraina

Intisari - Online.com - Rusia dan Barat telah secara aktif berdiskusi mengenai krisis Ukraina selama lebih dari sebulan, tapi sejauh ini tidak ada perjanjian yang telah diraih.

Walaupun Kremlin telah memperingatkan terhadap "diskusi tanpa henti", pejabat-pejabat Rusia terus berpatisipasi dalam berbagai pertemuan dengan kolega-kolega Barat mereka.

Perwakilan dari Rusia, Ukraina, Jerman dan Perancis bertemu di Paris pada 26 Januari untuk pembicaraan yang dikenal sebagai Normandy Format yang dibentuk tahun 2014 dalam sebuah upaya menyelesaikan perang di wilayah Donbass, Ukraina Timur.

Pertemuan itu berlangsung selama delapan jam.

Melansir Asia Times, tahun 2015 lalu disepakatilah Minsk Agreement atau Kesepakatan Minsk di ibukota Belarusia antara otoritas Ukraina, perwakilan Donbass dan Rusia serta mediator Eropa.

Namun mengingat jika selama tujuh tahun terakhir tidak ada satu pun poin dari Kesepakatan Minsk yang telah terwujud, maka tidak heran jika perbincangan Paris juga tidak mendapatkan kemajuan yang signifikan.

Menurut laporan-laporan yang ada, Ukraina, Rusia dan penengah Eropa telah sepakat membuka ronde baru pembicaraan Normandy di Berlin dalam dua pekan ini.

Isu utama tetap mengenai interpretasi berbeda dari Kesepakatan Minsk.

Baca Juga: AS dan Eropa Panik Perang Rusia-Ukraina, di Ukraina Sendiri Malah Tampak Tenang-tenang Saja, Belum Ada Persiapan Militer yang Maksimal, Terungkap Alasannya

Baca Juga: Ukraina Memanas, AS Parno Peringatkan Serangan Rusia ke Ukraina Sangat Mengerikan Sampai Kerahkan Lebih Banyak Pasukan ke Eropa, Respons Putin Justru Mencengangkan

Walaupun semua pihak telah mengafirmasi ulang komitmen mereka melaksanakan gencatan senjata, kenyataannya, perdamaian di darat tidak pernah terwujud.

Maka dari itu sangat kecil kemungkinan jika ketegangan dan tembakan bersenjata di Donbass akan berakhir dalam waktu dekat.