Intisari-Online.com - Amerika Serikat (AS) dan Barat telah memberikan peringatan tentang kekhawatiran invasi Rusia ke Ukraina mengingat meningkatnya aktivitas militer Rusia di wilayah perbatasan dekat Ukraina.
Namun, tampaknya di Ukraina sendiri masih tampak tenang di tengah kekhawatiran perang.
Hanya berjarak 25 mil dari garis depan, tetapi di jalan-jalan bersalju di kota kecil Kostyantynivka Ukraina, kehidupan terus berjalan.
Tidak jauh dari komunitas kecil dengan sekitar 70.000 orang, pasukan Ukraina selama tujuh tahun telah berhadapan dengan separatis yang didukung Rusia di Donbas, sebuah kawasan industri di bagian timur negara itu.
Menurut PBB, kekerasan telah menewaskan sekitar 14.000 orang sejak 2014.
Di seberang perbatasan, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara dan terus membangun perangkat keras militer, yang meningkatkan kekhawatiran bahwa Eropa sedang berdiri di jurang perang habis-habisan.
Tetapi sistem tanggap darurat Ukraina belum diuji, cadangan militer belum dipanggil dan di Kostyantynivka, banyak yang santai, melansir NBC News, Sabtu (29/1/2022).
“Sepertinya bagi saya tidak akan ada invasi militer,” kata Marina Malikova kepada NBC News, Jumat. "Saya percaya ini. Saya ingin percaya ini. Kami tinggal di sini, kami hanya anak-anak. Kami tidak ingin melihat perang.”
Malikova, 19, yang baru saja lulus dan berencana menjadi guru taman kanak-kanak, menambahkan bahwa orang-orang telah terbiasa dengan agresi Rusia.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pun telah menyuarakan nada serupa.