Find Us On Social Media :

Ukraina Memanas, AS Parno Peringatkan Serangan Rusia ke Ukraina Sangat Mengerikan Sampai Kerahkan Lebih Banyak Pasukan ke Eropa, Respons Putin Justru Mencengangkan

By May N, Sabtu, 29 Januari 2022 | 19:05 WIB

Situasi Asli di Perbatasan Ukraina-Rusia

Kremlin mengutip Putin yang mengatakan kepada Macron bahwa dia akan mempelajari tanggapan yang diberikan oleh Washington dan NATO minggu ini sebelum memutuskan tindakan lebih lanjut.

“Perhatian tertuju pada fakta bahwa balasan AS dan NATO tidak mempertimbangkan kekhawatiran utama Rusia,” kata Kremlin tentang percakapan Putin dengan Macron seperti dilansir Aljazeera, Sabtu (29/1).

Ini mencantumkan kekhawatiran itu sebagai menghindari ekspansi NATO, tidak mengerahkan senjata ofensif di dekat perbatasan Rusia dan mengembalikan “kemampuan dan infrastruktur militer” NATO seperti sebelum negara-negara Pakta Warsawa di Eropa Timur bergabung dengan aliansi.

Ia juga mencari jaminan bahwa Ukraina akan secara permanen dilarang bergabung dengan NATO.

Baca Juga: Bukan Senjata Militer yang Mampu Luluh Lantakkan Eropa dalam Sekejap, Terungkap Inilah 'Senjata Rahasia' Rusia yang Mampu Membelah Eropa Jadi 2 Bagian, Apa Itu?

Baca Juga: Vladimir Putin Panik! Mengira di Atas Angin Karena Punya Militer Terkuat, Siapa Sangka Rusia Ketar-ketir Lihat Aksi Militer Amerika, Inggris, dan NATO

“Pertanyaan kunci diabaikan – bagaimana Amerika Serikat dan sekutunya berniat untuk mengikuti prinsip integritas keamanan … bahwa tidak ada yang harus memperkuat keamanan mereka dengan mengorbankan keamanan negara lain,” kata Kremlin.

Seorang pejabat kepresidenan Prancis mengatakan Putin telah menggarisbawahi bahwa dia tidak ingin situasi menjadi lebih intensif, menggemakan komentar mendamaikan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, yang mengatakan Moskow tidak menginginkan perang.

Komentar itu muncul setelah Presiden AS Joe Biden pada hari Kamis memperingatkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina mungkin sudah dekat.

Pada hari Jumat, Biden mengumumkan bahwa dia akan segera mengirim sejumlah kecil pasukan AS untuk meningkatkan kehadiran NATO di Eropa Timur karena ketegangan tetap meningkat.

AS sudah memiliki puluhan ribu tentara yang ditempatkan di sebagian besar Eropa Barat.

Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengkritik anggapan asing bahwa perang telah dimulai.