Find Us On Social Media :

Termasuk Polah Kaisar China yang Inginkan Keabadian, Inilah 3 Cara Gila yang Pernah Dilakukan Manusia untuk Hidup Abadi Namun Berujung Maut

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 28 Januari 2022 | 18:01 WIB

Kaisar China Qin Shi Huang

Intisari-Online.com - Sebagai manusia, apakah pernah terbesit di benak Anda untuk ingin hidup abadi selamanya?

Dalam sejarah, manusia sudah mengupayakan hal tersebut dengan eksperimen-eksperimen gila.

Meski begitu, kematian tetap tidak terhindarkan.

Melansir History of Yesterday, berikut 3 cara gila yang pernah dilakukan manusia untuk hidup abadi:

1. Ramuan Kehidupan Kaisar Qin Shi Huang dari Tiongkok

Dinasti Qin (221 hingga 206 SM) adalah dinasti kekaisaran pertama Tiongkok.

Qin Shi Huang adalah Kaisar Tiongkok yang pertama.

Selama 35 tahun pemerintahannya, terjadi perubahan radikal yang membawa pembangunan dan penindasan.

Baca Juga: Pantas Saja Sepanjang Sejarah Selalu Dipimpin oleh Orang-orang Gila, Bejat dan Bertindak Brutal, Rupanya Begini Cara Licik Orang-orang Gila Romawi Bisa Menjadi Kaisar

 Baca Juga: Inilah Nero Kaisar Romawi dengan Kelainan Seksual Paling Brutal dalam Sejarah, Selingkuhi Ibu Kandung Sendiri, Bunuh Istrinya yang Hamil, Lalu Nikahi Budak Pria yang Dikebiri

Sebagai kaisar, dia ingin hidup dan memerintah selamanya.

Dia mencari ke seluruh negeri untuk  menemukan makhluk surgawi yang dapat membantunya mencapai keabadian.

Pada ekspedisi keempat, ironisnya dia meninggal karena ramuan yang diminumnya.

Selain pencariannya sendiri, ia memerintahkan para alkemis untuk bereksperimen dan menemukan ramuan kehidupan.

Para alkemis mencurahkan waktu mereka untuk mencampur berbagai elemen untuk kaisar.

Di antara elemen-elemen ini, ada merkuri. Namun, "obat mujarab" yang mengandung begitu banyak merkuri itu secara bertahap meracuni Kaisar sampai mati.

2. Mumifikasi Biksu Buddha di Jepang

Shingon adalah sekte agama Buddha yang dibawa ke Jepang dari Tiongkok pada Dinasti Tang oleh seorang biksu Jepang bernama Kukai.

Baca Juga: Terkenal dengan Kisah Skandalnya yang Panas, Rupanya Begini Rumitnya Kisah Cinta Ratu Mesir Cleopatra, yang Tergila-gila dengan Kaisar Romawi Penuh Drama dan Intrik Politik

Baca Juga: Terlanjur Benci Setengah Mati dengan Donald Trump, Rencana Rahasia Iran Bocor, Terkuak Skenario Gila Negeri Timur Tengah Itu untuk Bunuh Donald Trump Demi Balaskan Dendam Lama

Sekte Shingon berkembang di bawah kepemimpinan agamanya dan dia meninggal pada tahun 835 M.

Namun, legenda mengatakan bahwa dia tidak mati tetapi memasuki trans meditatif abadi.

Di tahun-tahun terakhirnya, dia berhenti makan dan mulai melakukan meditasi jangka panjang sampai malam dia meninggal.

Tubuhnya tidak dikremasi tetapi dikuburkan di Gunung Koya di bawah wasiatnya.

Menurut legenda, para pengikutnya kemudian membuka makamnya dan menemukan tubuhnya dalam keadaan tidur tanpa tanda-tanda pembusukan.

Sekelompok biksu Buddha Shingon yang percaya pada legenda semacam itu mencoba di berbagai waktu dari abad ke-11 hingga abad ke-19 untuk mengulangi proses mumifikasi diri yang sama.

Praktek mumifikasi diri ini disebut Sokushinbutsu, yang melibatkan meditasi terus-menerus, diet dengan hanya makan kulit pohon dan teh beracun khusus.

Ritual itu bertahap dan berlangsung selama 3.000 hari.

Baca Juga: Gayanya Selangit Kudeta Pemerintah Myanmar Sampai Jebloskan Presidennya ke Penjara, Pemimpin Junta Militer Myanmar Ternyata Tak Sanggup Pimpin Negara Itu, Ikut Gila Seperti Pendahulunya

 Baca Juga: Pernah Menanggung Wabah Dahsyat, Suku Fore di Papua Nugini yang Terkenal sebagai 'Pemakan Sesama' Mengembangkan Ketahanan Terhadap Penyakit 'Sapi Gila'

Ketika para bhikkhu mencapai tahap akhir, mereka akan dikubur hidup-hidup dalam posis meditasi 

dengan tabung udara di dalam makam.

Mereka akan membunyikan bel untuk menandakan bahwa mereka masih hidup dan bermeditasi.

Ketika dering berhenti, makam akan dibuka setelah 1.000 hari untuk memeriksa pembusukan.

Namun, pada tahun 1879, Kaisar Jepang ke-122, Kaisar Meiji melarang mumifikasi diri, Sokushinbutsu sebagai praktik bunuh diri.

3. Injeksi Ekstrak Testis Hewan

Charles-Edouard Brown-Sequard adalah seorang neurofisiologis Prancis yang hidup dari tahun 1817 hingga 1894.

Ia belajar kedokteran di Universitas Paris dan menjadi dokter di London dan New York dan mengajar sebagai profesor fisiologi dan neuropatologi di Harvard.

Baca Juga: Kisah Rudolf II, Raja Gila dari Kekaisaran Romawi Suci yang Tidak Pernah Menikah Seumur Hidup hingga Digulingkan Adiknya

Baca Juga: Kisah George III, Raja Gila dari Kerajaan Inggris yang Lahir Prematur hingga Kegilaannya yang Kumat-kumatan Membuatnya Lemah dan Buta

Di kemudian hari, pada usia 72 tahun, ia mengklaim bahwa ia menemukan cara untuk meningkatkan vitalitas, meremajakan, dan memperpanjang hidup dengan menyuntikkan cairan dari testis hewan seperti anjing dan marmut ke paha.

Beberapa orang bahkan mencoba metode ini dan mengklaim itu berhasil.

Namun, dunia medis skeptis dan mengungkap bahwa tidak ada efek nyata.

Para ilmuwan menyebut metode ini secara sarkastik sebagai Brown-Sequard Elixir.

Baca Juga: Dari Gila Wanita Hingga Gila Harta, Kala Gus Dur Berkelakar Sebut Indonesia Pernah Dipimpin oleh Orang-orang Gila, Siapa Saja yang Dimaksud?

 Baca Juga: Jadi Senjata Waketum MUI untuk Hantam Jokowi, Kasus Lahan Indonesia yang Dikuasai 1 Persen Penduduk Ternyata Pernah Jadi 'Bahan Curhat' Mahfud MD, Sampai Dianggap Gila

(*)