Find Us On Social Media :

Bukan Senjata Militer yang Mampu Luluh Lantakkan Eropa dalam Sekejap, Terungkap Inilah 'Senjata Rahasia' Rusia yang Mampu Membelah Eropa Jadi 2 Bagian, Apa Itu?

By Afif Khoirul M, Jumat, 28 Januari 2022 | 11:12 WIB

Kapal perang dan kapal selam Rusia hadir di pelabuhan Tartus, Suriah.

Sebagai pelanggan gas terbesar Rusia, Jerman tidak ingin menggunakan Nord Stream 2 untuk menekan Moskow.

Kurang dari dua minggu lalu, Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht menentang menyeret Nord Stream 2 ke dalam konflik.

Namun, ketika ketegangan antara Rusia dan Barat meningkat di Ukraina, pernyataan ini diam-diam dijatuhkan oleh Jerman.

Di bawah tekanan dari AS, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pekan lalu mengakui bahwa Nord Stream 2 bisa menjadi bagian dari serangkaian sanksi yang menargetkan Rusia karena keterlibatannya di Ukraina.

Baca Juga: Pantas Saja Vladimir Putin Tetap Tenang Meski Digertak Seisi Eropa, Tak Disangka Ada Banyak Negara yang Siap Bela Rusia Mati-matian, Militer Rusia Jadi Makin Kuat!

Baca Juga: Punya Firasat Buruk Jika Berurusan dengan Rusia Bisa Berimbas Fatal? Negara yang Sempat Kirim Pasukan ke NATO Ini Pilih Tarik Kembali Pasukannya Jika Perang Terjadi

Pada saat yang sama, AS agak melonggarkan penentangannya terhadap Nord Stream 2.

Awal bulan ini, Senat AS memilih untuk menolak RUU Senator Ted Cruz untuk memberikan sanksi kepada entitas yang terkait dengan Nord Stream 2.

Pemerintahan Biden percaya bahwa sanksi terkait dengan pipa akan merusak upaya AS untuk menahan ancaman dari Rusia.

Saat ini Rusia membutuhkan Ukraina karena sejumlah besar gas yang dijualnya ke Eropa masih harus melalui wilayah Ukraina.

Nord Stream 2 tidak melalui Ukraina dan berkat itu, Rusia akan lebih mudah mengisolasi Kiev.