Penulis
Intisari-online.com - Belakangan ini situasi di Ukraina semakin memburuk.
Ditambah lagi beberapa negara Barat sudah berikan dukungan pada Ukraina, bahkan sampai mengirimkan senjata militer.
Namun, di tengah dukungan tersebut ada satu negara yang berniat menarik diri jika konflik berujung serius.
Negara tersebut adalah Kroasia.
Presiden Kroasia Zoran Milanovic telah bersumpah bahwa negaranya tidak akan terlibat dalam konflik militer jika ketegangan di Ukraina lepas kendali.
Milanovic mengumumkan bahwa Kroasia akan menarik pasukan yang disumbangkannya ke aliansi NATO, jika terjadi konflik dengan Rusia, menurut RT.
Berbicara di televisi pada 25 Januari, Milanovic berbicara tentang NATO yang menunjukkan tanda-tanda memperkuat pasukannya, mengirim lebih banyak kapal perang ke Eropa Timur.
"Kami tidak ada hubungannya dengan hal-hal ini," kata Milanovic.
"Kami tidak hanya tidak akan berpartisipasi dalam operasi ini, tetapi kami akan menarik semua pasukan Kroasia jika konflik meningkat dengan Rusia," tambah Milanovic.
Pernyataan itu dibuat oleh Milanovic di tengah meningkatnya ketegangan antara Moskow dan Kiev.
Pada 24 Januari, NATO mengumumkan bahwa mereka mengirim lebih banyak kapal perang dan jet tempur ke Eropa Timur untuk melawan agresi dari Rusia.
Prancis siap mengirim pasukan ke Rumania dan Spanyol berencana mengirim jet tempur ke Bulgaria.
Pasukan ini berada di bawah komando gabungan NATO.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengumumkan bahwa aliansi tersebut sedang menyelesaikan proposal untuk dikirim ke Rusia pada akhir minggu ini.
Berdasarkan persyaratan keamanan yang telah dibuat Moskow.
Aliansi siap untuk bernegosiasi, membahas kontrol senjata, perlucutan senjata, mengklarifikasi kegiatan militer.
"Bertujuan untuk membangun mekanisme pengurangan risiko dan menegosiasikan masalah terkait keamanan lainnya Eropa," kata Stoltenberg.
Stoltenberg juga menegaskan bahwa NATO tidak akan mengirim pasukan tempur ke Ukraina.
Pasukan NATO yang hadir di Ukraina saat ini ditugaskan untuk melatih tentara Ukraina tentang cara menggunakan senjata yang disediakan oleh NATO.