Penulis
Intisari-online.com - Belakangan ini kabar mengenai senjata militer NATO yang dikirimkan untuk Ukraina ramai diperbincangkan.
Tampaknya Ukraina benar-benar siap memberikan perlawanan pada Rusia jika perang terjadi.
Sebuah pesawat AS yang membawa rudal anti-tank Javelin, peluncur dan senjata lainnya disebut juga sudah mendarat di Kiev, Ukraina pada 25 Januari.
"Rudal Javelin telah tiba di Kiev, Putaran baru bantuan keamanan, termasuk peluncur dan rudal, dengan berat total sekitar 80 ton,"Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengumumkan di Twitter.
"Kami berharap pengiriman keempat akan segera dilakukan. Terima kasih kepada mitra perang kami," katanya.
Ini adalah pengiriman senjata putaran ketiga dalam paket bantuan keamanan senilai 200 juta dollar yang baru saja diberikan AS ke Ukraina.
Amerika Serikat adalah bantuan keamanan terbesar Ukraina, di tengah kecurigaan bahwa Rusia merencanakan serangan terhadap negara itu.
Moskow berulang kali menegaskan tidak memiliki rencana untuk menyerang Kiev.
Sejak 2014, AS telah memberikan lebih dari 2,7 miliar dollar AS bantuan keamanan ke Ukraina, termasuk lebih dari 650 juta dollar AS pada tahun 2021.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg mengatakan kepada CNN pada 25 Januari.
Bahwa NATO akan mengirim proposal tertulis ke Kremlin minggu ini untuk menemukan cara meredakan ketegangan di Ukraina.
"Kami akan menyatakan bahwa kami siap untuk duduk untuk merundingkan kontrol senjata, perlucutan senjata dan transparansi dalam operasi militer, mekanisme pengurangan risiko dan masalah lain yang terkait dengan keamanan.
"Kami juga akan duduk dan mendengarkan kekhawatiran Rusia," kata Stoltenberg.
Ia mengatakan sehari setelah NATO mengumumkan beberapa negara anggotanya telah menempatkan pasukan mereka pada kesiapan tempur.
Lalu berperang dan mengirim lebih banyak kapal perang dan pesawat tempur ke Eropa Timur.
Sekretaris Jenderal NATO pekan lalu mengkonfirmasi bahwa aliansi militer akan segera mengirim proposal ke Rusia.
Untuk menanggapi persyaratan keamanan Moskow dan mengusulkan negosiasi tentang pengendalian senjata, langkah-langkah untuk memastikan transparansi, dalam operasi militer dan penyebaran rudal.
Berbicara dari Brussel, Stoltenberg mengatakan masih ada harapan untuk menyelesaikan krisis Rusia-Ukraina melalui diplomasi.
Untuk melakukannya, Moskow perlu mengurangi ketegangan dan siap untuk negosiasi politik yang serius dengan NATO serta dengan sekutu NATO.