Sangat sayang, pada kenyataannya, dikatakan bahwa Zhen menyalahgunakan kekuasaannya untuk ikut campur dalam prosedur istana.
Dia juga mengembangkan ketertarikan pada fotografi, dan entah bagaimana berhasil memasukkan kamera ke istana untuk mengambil foto kehidupan di dalam pekarangan kota yang masih terlarang bagi dunia luar.
Meskipun Janda Permaisuri Cixi memerintahkan agar sebagian besar foto-foto ini dihancurkan setelah kematiannya, beberapa tetap ada.
Dan karena foto-foto itulah sejarawan tahu seperti apa Selir Zhen pada saat itu, karena memotret selir bukanlah hal yang mudah.
Karena hubungannya yang dekat dengan Kaisar, Zhen bersimpati dan mendukung upaya reformasi konstitusi Kaisar Guangxu.
Setelah reformasi ditekan oleh Janda Permaisuri Cixi, Zhen ditempatkan di bawah tahanan rumah dan Kaisar ditahan secara terpisah.
Dia menghabiskan dua tahun yang panjang dan kesepian terkunci sendirian di sebuah bangunan kecil.
Tidak hanya dia tidak bisa lagi berbicara dengan kaisar atau saudara perempuannya, tetapi dia bahkan tidak bisa berjalan di sekitar istana.
Saat masih dalam tahanan rumah, pada tahun 1900, datang berita tentang Pasukan Sekutu 8-Negara menyerang Beijing, dan istana kekaisaran melarikan diri ke Xi'an.
Tapi Janda Permaisuri dikatakan telah membawa Selir Zhen ke hadapannya.
Lalu tiba-tiba Zhen memohon agar Kaisar diizinkan tinggal di Kota Terlarang.
Dalam keadaan marah dan cemburu, Permaisuri memerintahkan agar Zhen dibuang ke sumur kecil yang masih ada hingga sekarang.
Tubuhnya tidak ditemukan sampai tahun berikutnya.
Kini, sumur kecil ini berfungsi sebagai pengingat sejarah kota, serta kisah tragis Permaisuri Zhen.