Selama pendekatan tentatif pertama itu, dia memberi tahu perantara bahwa dia memiliki informasi terperinci tentang kendaraan luncur hipersonik.
Sadar dia akan membocorkan rahasia negara dan hanya hukuman mati yang bisa dia terima, maka dia menuntut suaka untuk dirinya, istri, serta anaknya.
Dilansir dari express.co.uk pada Senin (24/1/2022), pemintaan sang pembelot disetujui.
MI6 mengirim tim berisi tiga orang, yang terdiri dari dua perwira intelijen dan seorang spesialis teknis, untuk dikerahkan ke Hong Kong.
CIA juga diberitahu.
Mereka sangat berhati-hati terkait hal ini. Lalu muncul sebuah rencana.
Di mana dia dan keluarganya akan melakukan perjalanan ke bekas jajahan Inggris, menggunakan rute yang dikembangkan secara khusus.
Sesampai di sana, ilmuwan itu dibawa ke lokasi yang aman di mana dia ditanyai oleh dua pria dan seorang wanita yang membentuk tim MI6.
Tim MI6 bergabung dengan tim dua orang dari CIA.
Satu hari diberikan untuk tanya jawab yang panjang sebelum pengaturan dibuat untuk terbang ke lokasi yang lebih aman - pangkalan udara AS di Jerman - kemudian ke AS melalui Inggris.
Diketahui AS masih berada di belakang Rusia dan China terkait rudal hipersonik.
Sementara senjata hipersonik China bergerak lebih cepat dari Mach 5 dan tidak bisa dihadapi oleh rudal balistik musuh.