Find Us On Social Media :

Sampai Dijuluki Wanita Paling Cacat Seantero Prancis, Inilah Marguerite, Ratu Prancis Paling Bergairah yang Makamnya Dihancurkan dan Jasadnya 'Dilenyapkan'

By Khaerunisa, Minggu, 23 Januari 2022 | 20:50 WIB

Henry dari Navarre dan Margaret.

Intisari-Online.com - Marguerite de Valois merupakan seorang Ratu Navarre dan Prancis.

Marguerite adalah putri dari Catherine de Medici yang berkuasa dan Raja Henry II dari Prancis.

Kemudian, ia menikah dengan Henry dari Navarre, yang merupakan sepupu jauhnya.

Dalam buku Exceptional Bodies in Early Modern Culture oleh Maja Bondestam, Marguerite de Valois dijuluki sebagai 'wanita paling cacat di Prancis'.

Penikahan Marguerite diwarnai berbagai skandal, mulai skandal agama hingga perselingkuhan dengan banyak pria.

Melansir ancient-origins.net, Margaret (Marguerite) lahir pada 14 Mei 1553. Dia disebut-sebut sebagai anggota generasi kuat terakhir dari House of Valois yang terkenal.

Selain putri penguasa Prancis, dia juga merupakan saudara perempuan dari tiga raja, di antaranya Francis II, Charles IX, dan Henry III dari Prancis.

Sementara kakak perempuannya adalah Elizabeth de Valois, istri Raja Phillip II dari Spanyol.

Baca Juga: Ini Kisah Junko Furuta Lengkap, Ketika 'Si Gadis Cantik' Disiksa, Dirudapaksa hingga Berakhir Dibunuh dan Jasadnya Dibeton

Baca Juga: Skandal Ratu Denmark dengan Dokter Pribadi Suaminya, Bermula dari ‘Sakit Jiwa’ Sang Raja Christian VII yang Memiliki ‘Kepuasan’ Aneh dalam Hal Berhubungan Intim, Hingga Kisah Cinta Berujung Maut

Ibunya adalah salah satu orang terkuat dan terpenting dari monarki Prancis, dianggap lebih dari suaminya Raja Henry II dari Prancis. Itu pun berpengaruh bagi kehidupan Marguerite,.

Pernikahannya diatur oleh sang ibu. Carlos, putra Phillip II dari Spanyol, awalnya adalah calon suami Marguerite, tetapi negosiasi gagal.

Maka, sang ibu memutuskan untuk mencari kandidat lain yang berpotensi dan loyal di masa depan.

Selama masa itu, Margaret mulai terlibat skandal, ia disebut berada dalam apa yang mungkin merupakan perselingkuhan romantis pertamanya, dengan Henry dari Guise, putra Duke of Guise.

Menurut sumber sejarah, Catherine menemukan hubungan mereka ketika dia melihat putrinya di tempat tidur bersamanya. Mereka dihukum oleh ratu dan Henry dikirim keluar dari pengadilan.

Skandal lain akan muncul dalam pernikahan Margaret dengan Henry dari Navarre, yang kemudian menjadi Raja Henry IV dari Prancis.

Margaret menikah dengan Henry dan menjadi Ratu Navarra pada tahun 1572. Pernikahan itu sendiri terkait dengan skandal agama, yaitu antara pengantin pria Huguenot (Protestan Calvinis Prancis) dan pengantin Katolik.

Dilangsungkan hanya enam hari setelah pembunuhan dan kekerasan Hari St Bartholomew yang terkenal terhadap Huguenot.

Baca Juga: Kini Menjadi Pulau Terpadat di Indonesia, Sebenarnya Dari Mana Orang-orang Jawa Berasal, Penelusuran Ini Ungkap Kedatangan Manusia Pertama Kali di Pulau Jawa

Baca Juga: Ramalan Weton Hari Ini Tanggal 23 Januari 2022 Berdasarkan Kalender Jawa, Weton Minggu Wage, Sang Ksatria Tangguh

Sejarawan berpendapat bahwa serangan besar-besaran terhadap orang-orang Protestan dipicu oleh Catherine de Medici, tetapi Margaret menyelamatkan Henry serta orang-orang Protestan penting lainnya dari kematian.

Hubungan Catherine dan putrinya pun menjadi tegang setelah pembantaian itu, sementara Henry masuk Katolik meskipun tidak ada rencana nyata untuk melakukannya.

Pada 1576, pasangan Margaret dan henry melarikan diri ke Pau dekat Pyrenees.

Jauh dari Paris, mereka pun tidak perlu lagi berpura-pura memiliki pernikahan yang bahagia. Mereka saling menyukai, tetapi tidak ada cinta antara suami dan istri.

Bahkan, mereka terang-terangan memiliki kekasih lain.

Kebebasan mereka berakhir pada tahun 1582, ketika Margaret jatuh sakit dan harus kembali ke Paris.

Margaret memiliki banyak harta dan kuat dengan banyak koneksi. Tetapi, dia tidak bahagia dalam pernikahannya dan merasa hidup dalam sangkar.

Margaret dikenal sebagai Ratu Prancis yang penuh gairah. Sementara suaminya lebih fokus pada sastra dan politik, menjadi tidak terlalu menarik bagi Margaret.

Baca Juga: Negara Asia Tenggara Ini Kepergok Rela Jadi Markas Militer China, Terkuak Gara-Gara Kepincut Tawaran Menggiurkan yang Disodorkan China Melalui Perjanjian Rahasia Ini

Baca Juga: Diet Untuk Usia 50 Tahun Ternyata Harus Perhatikan Beberapa Hal Ini

Margaret dikatakan memiliki banyak romansa dan perselingkuhan, meski beberapa dari cerita itu disebut hanya gosip.

Kekasihnya yang dikonfirmasi di antaranya Joseph Boniface de La Mole, seorang bangsawan dari Marseille, Louis de Bussy d'Ambroise, seorang bangsawan dari istana Henry III, Jaques de Harlay, seorang bangsawan dan Grand Squire dari adik bungsu Margaret– Francis Duke of Anjou. 

Terkenal dengan skandal perselingkuhannya, Margaret malah akhirnya dipenjara akibat upayanya mempengaruhi politik, melindungi protestan, dan mengontrol pengadilan.

Dia dipenjara oleh saudara laki-lakinya Henry III selama delapan belas tahun, juga pada masa suaminya -yang memutuskan untuk menceraikannya.

Meski begitu, Henry harus mengizinkan Margaret resmi menjadi Ratu Prancis untuk mempertahankan kekuasaannya.  Dia menjadi Raja Prancis pada tahun 1589 setelah kematian ketiga kakak laki-laki Margaret.

Margaret meninggal di rumah barunya yang dibangun pada 1609, setelah dia kembali ke ibu kota dengan izin mantan suaminya.

Dia meninggal di sana pada 27 Maret 1615 dan dimakamkan di kapel pemakaman Valois di Royal Basilica of St Denis.

Tetapi, kemudian peti matinya dipindahkan dan dihancurkan, sementara jenazahnya mungkin dikuburkan di suatu tempat di kuburan umum sekitar Basilika, setelah menjadi sasaran aksi kaum revolusioner selama Revolusi Prancis.

Baca Juga: Ini Kisah Junko Furuta Lengkap, Ketika 'Si Gadis Cantik' Disiksa, Dirudapaksa hingga Berakhir Dibunuh dan Jasadnya Dibeton

Baca Juga: Wajah Salah Satu Penguasa Majapahit Terungkap, Tersimpan di Museum Belanda, Inilah 'Potongan Kepala' Patung Sosok yang Diduga Salah Satu Raja Majapahit, Seperti Apa?

(*)