"Ketika van den Bergh kehilangan penyelamat dan harus diangkut ke kamp, dia harus memberikan sesuatu yang berharga kepada Nazi agar dia dan istrinya pada saat itu tetap aman," mantan FBI agen Vince Pankoke mengatakan kepada CBS 60 Minutes.
Tapi tim mengungkap bahwa orang Yahudi lain juga mungkin adalah pengkhianat.
Otto Frank, ayah Anne, mungkin telah mengetahuinya dan merahasiakannya.
Dalam file penyelidik sebelumnya, mereka menemukan salinan catatan anonim yang dikirim ke Otto Frank yang mengidentifikasi Arnold van den Bergh sebagai pengkhianatnya.
Mr Pankoke mengatakan kepada 60 Minutes bahwa anti-Semitisme mungkin menjadi alasan mengapa hal itu tidak pernah dipublikasikan.
"Mungkin itu hanya akan mengungkit yang telah berlalu.. itu hanya akan membuat api semakin membesar," katanya.
"Tetapi kita harus ingat bahwa fakta bahwa (van den Bergh) adalah orang Yahudi berarti dia ditempatkan pada posisi yang tidak dapat dipertahankan oleh Nazi untuk melakukan sesuatu demi menyelamatkan hidupnya."
Surat kabar Belanda de Volkskrant melaporkan bahwa van den Bergh meninggal pada tahun 1950.
Dalam sebuah pernyataan, museum Anne Frank House mengatakan "terkesan" dengan pekerjaan tim investigasi.
Direktur eksekutifnya, Ronald Leopold, menambahkan bahwa penelitian baru telah "menghasilkan informasi baru yang penting dan hipotesis menarik yang layak untuk penelitian lebih lanjut".
Pihak museum mengatakan tidak terlibat langsung dalam penyelidikan tersebut tetapi telah berbagi arsip dan museumnya dengan tim.
(*)