Ketika Cinta Segitiga Terjadi di Kerajaan Majapahit, Cinta Adik Raja Kedua Majapahit Kandas Karena Status Sosial dan Menikahi Pria Beristri

Tatik Ariyani

Penulis

Situs Trowulan Mojokerto, sisa-sisa peninggalan Majapahit.

Intisari-Online.com -Di Kerajaan Majapahit, pernah ada cinta segitiga yang melibatkan Dyah Wiyat, adik perempuan raja kedua Majapahit Prabu Jayanegara.

Dyah Wiyat diangkat sebagai raja bawahan di daerah Daha atau sekarang Kediri pada masa pemerintahan Prabu Jayanegara.

Dyah Wiyat sendiri merupakan putri kedua dari Raden Wijaya, pendiri kerajaan Majapahit dengan Gayatri.

Sementara kakak kandung Dyah Wiyat adalah Dyah Gitarja atau Tribuwana Tunggadewi yang kemudian menjadi raja ketiga Majapahit.

Dyah Wiyat yang menjadi sekar kedaton atau putri rajadengan kedudukan sosial yang tinggitentumenjadi incaran untuk dijadikan istri oleh kalangan lelaki.

Namun, tak disangka Dyah Wiyat malah jatuh cinta dengan seorang tabib bernama Ra Tanca, yangmerupakan satu dari tujuh anggota Dharmaputra atau jabatan istimewa bentukan Raden Wijaya.

Ra Tanca bahkan terlibat pemberontakan yang dipimpin oleh Ra Kuti.

Sayangnya, cinta Dyah Wiyat dan Ra Tanca terhalang oleh tembok kekuasaan Majapahit yang membuat cintamereka tidak berjalan seperti apa yang direncanakan.

Baca Juga: Berpusat di Tanjung Pura, inilah Kerajaan Kotawaringin di Kalimantan yang Ditaklukkan oleh Gajah Mada dari Jadi Kerajaan Bawahan Majapahit, Sempat Berpindah-pindah Ibu Kota Kerajaan

Baca Juga: Miliki Hubungan yang Erat dengan Pedagang China, Majapahit Keluarkan Uang Gobog untuk Alat Tukar dan Pembayaran Pajak, Ini Keunikannya

Perbedaan status sosial menjadi penghalang cintakeduanya danRa Tanca yang hanya seorang tabib pun menyadari hal itu.

Pada akhirnya Ra Tanca memilih mundur dan menikahi wanita lain.

Setelah ditinggal menikah oleh Ra Tanca, Dyah Wiyat dijodohkan dengan Raden Kudamerta atau Bhre Wengker yangmerupakan seorang bangsawan dari Wengker.

Namun antara Raden Kudamerta dan Dyah Wiyat tidak dilandaskan cinta saat dijodohkan.

Dijelaskan pula bahwa sebelum menikah dengan Dyah Wiyat, Raden Kudamerta telah memiliki istri bernama Dyah Menur Hardiningsih dan memiliki seorang anak laki-laki.

Hal inilah yang membuat terjadinya cinta segitiga dalam lingkaran Majapahit.

Setelah kegagalan cintanya dengan Ra Tanca karena status sosial, Dyah Wiyat kini harus menerima perjodohan dengan suami wanita lain.

Ketika menikah dengan Raden Kudamerta, ia berhadapan dengan kenyataan bahwa Raden Kudamerta sebelumnya telah beristri dan memiliki seorang anak.

Baca Juga: Asam Urat Langsung Minggat, Modalnya Cuma Rajin-rajin Konsumsi Buah Murah Meriah Ini, Efeknya Bisa Terasa Dalam Satu Kali Makan

Baca Juga: Berbulan-bulan Minim Kasus, Mendadak Kasus Covid-19 Tembus Lebih dari 1.000! Varian Omicron Merajalela dan Ditemukan di 7Kota Ini,Apa yang Harus Dilakukan Pemerintah?

Nasib istri Raden Kudamerta, Dyah Menur pun sangat malang.

Dyah Menur menyingkir karena mendengar saat Raden Kudamerta mengaku belum memiliki istri.

Dyah Wiyat sangat ingin berbagi suami dengan Dyah Menur.

Namun, hal itu tak pernah terjadi hingga Dyah Wiyat menjadi Raja Majapahit bersama dengan kakaknya Tribhuwana Tunggadewi.

Dilansir Kompas.com dari buku Tafsir Sejarah Nagarakrtagama oleh Slamet Muljana dan Sejarah Raja-raja Jawa: Sejarah Kehidupan Kraton dan Perkembangannya di Jawa oleh Purwadi.

Baca Juga: Di Indonesia Disebut Terima Uang Suap dari Istri Bandar Narkoba, di Meksiko, Polisi Malah Dikirimi Hal yang Bikin Bergidik Ini oleh Kartel, Nyali Otomatis Ciut!

Baca Juga: Lonceng Perang Dunia III Bak Siap Bergema Tepat di Utara Indonesia, AS Nekat Bawa Senjata Paling Mematikannya ke Depan Gerbang Pertahanan China, Ada Apa?

Artikel Terkait