Advertorial

Kisah Pilunya Lahirkan Tempat Para Jin Bersemedi kala Bulan Purnama, Inilah Putri Alun, Selir Raja Majapahit yang Dihempaskan Usai Asal-usulnya Terbongkar

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com -Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur yang pernah berdiri sekitar tahun 1293 hingga 1527 M.

Candi Tawangalun merupakan salah satu peninggalan Majapahit.

Awal kisah pembangunan candi adalah sebuah bukti cinta seorang putri penguasa daerah Tawangalun yang diyakini merupakan keturunan lelembut atau sebangsa jin dikarenakan memiliki kesaktian mandraguna.

Karena cintanya kepada Raja Brawijaya, maka ayah dari putri tersebut yang bernama Resi Tawangalun mengubah bentuk putrinya agar cantik rupawan.

Akhirnya sangraja jatuh hati dan menjadikan putrinya sebagai selir, namun kisah mereka tidak mulus.

Hal itu lantaran sang selir memiliki kebiasaan aneh yakni kerap memakan daging mentah.

Hal ini diketahui raja dan kemudian mengusirnya dalam keadaan hamil.

Beberapa waktu kemudian sang selir melahirkan anak yang diberi nama Arya Damar.

Baca Juga: Dijadikan Kambing Hitam Terbelahnya Sunda dan Jawa Akibat Perang Bubat, Rupanya Bukan Gajah Mada Sebenarnya Biang Keroknya, Diduga Sosok dari Luar Nusantara Ini Biang Keladinya

Baca Juga: Pantas Saja Begitu Sang Raja Masuk Islam, Tak Lama Kerajaan Majapahit Runtuh, Rupanya 2 Sosok Ini Terang-terangan Ogah Masuk Islam Sampai Beri Kutukan Begini

Saat Arya Damar beranjak dewasa dan ingin menemui ayahnya yang merupakan penguasa Majapahit, ia justru mendapat penolakan.

Arya Damar akhirnya kembali ke daerah Tawangalun dan di sana mendirikan bangunan candi sebagai bentuk rasa kecewa.

Ia pun menghabiskan sisa hidupnya dengan bertapa di dalam candi hingga akhirnya mengalami moksha ke khayangan.

Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, Resi Tawangalun yang sejatinya merupakan bangsa jin masih sering terlihat melakukan semedi di reruntuhan candi ini.

Kehadirannya dirasakan terutama saat malam bulan purnama.

Selain itu, ada juga kebiasaan ibu-ibu di sekitar area candi yang gemar memakan daging setengah matang di saat-saat tertentu.

Hal ini dipercaya merupakan bentuk penghormatan kepada putri Resi Tawangalun yang gemar memakan daging mentah.

Masyarakat juga sering melakukan acara slametan atau upacara tumpengan setiap malam Kamis atau pada saat bulan purnama sebagai bentuk ritual tolak balak.

Baca Juga: Namanya Dikenal Sebagai Kerajaan Hindu, Siapa Sangka Inilah Sosok Raja Majapahit Pertama yang Akhirnya Memutuskan Masuk Islam, Begini Kisahnya

Baca Juga: Memiliki Darah Penguasa Majapahit,Siapa Sangka Putri Raja Majapahit Terlibat Cinta Segitiga yang Tragis, Kekasih Hatinya Menikahi Wanita Lain dan Dirinya Malah Jadi Istri Kedua

(*)

Artikel Terkait