Intisari-online.com - Pulau Jawa mungkin rumah bagi beragam kelompok etnis agama, yang didominasi oleh orang Jawa dan Sunda.
Sebagian besar orang Jawa menduduki wilayah Jawa Timur dan Tengah, sisanya orang Sunda menduduki wilayah Jawa Barat.
Keduanya memiliki sistem penulisan, tradisi, budaya yang berbeda antara Sunda dan Jawa.
Konon katanya, perpecahan tersebut disebabkan oleh Perang Bubat antara Kerajaan Majapahit dengan Kerajaan Sunda, pada masa Hayam Wuruk.
Kisahnya berawal ketika Raja Majapahit, Hayam Wuruk, melamar seorang putri Sunda, Dyah Pitaloka Citaresmi, untuk menikah dengannya.
Ada dua rumor pertama yang mengatakan bahwa Hayam Wuruk jatuh cinta karena kecantikannya, kedua ada spekulasi bahwa lamaran pernikahan itu bersifat politis.
Pada saat itu, Kerajaan Majapahit berkembang secara agresif di bawah kepemimpinan patih Gajah Mada.
Dia bersumpah untuk tidak makan makan buah palapa sampai ia menyatukan seluruh Nusantara.
Beberapa tempat penting yang disebutkan dalam sumpah Gajah Mada adalah Pahang (Malaysia), Tumasik/Temasek (Singapura) dan terakhir, Sunda.
Keluarga kerajaan Sunda, bertekad untuk melindungi tanah mereka dari penaklukan Majapahit, namun lamaran pernikahan terlihat sebagai kesempatan untuk membina aliansi.