Find Us On Social Media :

Dijadikan Kambing Hitam Terbelahnya Sunda dan Jawa Akibat Perang Bubat, Rupanya Bukan Gajah Mada Sebenarnya Biang Keroknya, Diduga Sosok dari Luar Nusantara Ini Biang Keladinya

By Afif Khoirul M, Sabtu, 15 Januari 2022 | 08:21 WIB

Ilustrasi Perang Bubat

Intisari-online.com - Pulau Jawa mungkin rumah bagi beragam kelompok etnis agama, yang didominasi oleh orang Jawa dan Sunda.

Sebagian besar orang Jawa menduduki wilayah Jawa Timur dan Tengah, sisanya orang Sunda menduduki wilayah Jawa Barat.

Keduanya memiliki sistem penulisan, tradisi, budaya yang berbeda antara Sunda dan Jawa.

Konon katanya, perpecahan tersebut disebabkan oleh Perang Bubat antara Kerajaan Majapahit dengan Kerajaan Sunda, pada masa Hayam Wuruk.

Kisahnya berawal ketika Raja Majapahit, Hayam Wuruk, melamar seorang putri Sunda, Dyah Pitaloka Citaresmi, untuk menikah dengannya.

Ada dua rumor pertama yang mengatakan bahwa Hayam Wuruk jatuh cinta karena kecantikannya, kedua ada spekulasi bahwa lamaran pernikahan itu bersifat politis.

Pada saat itu, Kerajaan Majapahit berkembang secara agresif di bawah kepemimpinan patih Gajah Mada.

Dia bersumpah untuk tidak makan makan buah palapa sampai ia menyatukan seluruh Nusantara.

Baca Juga: Pantas Saja Begitu Sang Raja Masuk Islam, Tak Lama Kerajaan Majapahit Runtuh, Rupanya 2 Sosok Ini Terang-terangan Ogah Masuk Islam Sampai Beri Kutukan Begini

Baca Juga: Namanya Dikenal Sebagai Kerajaan Hindu, Siapa Sangka Inilah Sosok Raja Majapahit Pertama yang Akhirnya Memutuskan Masuk Islam, Begini Kisahnya

Beberapa tempat penting yang disebutkan dalam sumpah Gajah Mada adalah Pahang (Malaysia), Tumasik/Temasek (Singapura) dan terakhir, Sunda.

Keluarga kerajaan Sunda, bertekad untuk melindungi tanah mereka dari penaklukan Majapahit, namun lamaran pernikahan terlihat sebagai kesempatan untuk membina aliansi.