Intisari-Online.com - Raja Jayanegara adalah raja kedua Kerajaan Majapahit yang berkuasa antara 1309 hingga 1328 M.
Pada masa pemerintahan Jayanegara terjadi berbagai pemberontakan.
Seperti contohnya Pemberontakan Gajah Biru (1314), Pemberontakan Nambi (1316), Pemberontakan Semi (1318), dan Pemberontakan Kuti (1319).
Serangkaian pemberontakan tersebut terjadi akibat fitnah yang dilakukan oleh Mahapati, seorang pejabat istana yang licik.
Bahkan, nyawa Jayanegara nyaris tidak selamat ketika Pemberontakan Kuti meletus, karena ibu kota kerajaan berhasil dikuasai.
Beruntung, Gajah Mada yang kala itu masih menjadi bekel (panglima) Bayangkara, segera menyembunyikan raja dan menyusun strategi untuk menumpas pemberontakan.
Berkat siasat Gajah Mada, pemberontakan berhasil dipadamkan dan Raja Jayanegara dapat kembali ke istana untuk melanjutkan pemerintahannya.
Tak hanya berbagai pemberontakan selama pemerintahannya, Raja Jayanegara rupanya juga dikenal sebagai raja yang dibenci.
Dari Pararaton, diketahui bahwa Raja Jayanegara mempunyai julukan Kala Gemet, yang berarti jahat dan lemah.
Julukan ini disematkan karena sang raja memiliki kepribadian yang kurang baik dan dianggap lemah sebagai penguasa, sehingga banyak yang memberontak.