Intisari-Online.com - Ada banyak wilayah hingga kerajaan yang jatuh dalam kekuaasan Kerajaan Majapahit.
Namun rupanya ada sebuah suku yang membuat Kerajaan Majapahit mati-matian merebutnya.
Suku apakah itu?
Dilansir dari kompas.com pada Selasa (4/1/2022), suku yang dimaksud adalah Suku Sasak.
Mengutip dari Tradisi Perkawinan Merariq Suku Sasak di Lombok karya Annisa Rizky Amalia, Suku Sasak adalah sebuah suku yang mendiami Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Bahkan penduduk suku ini menjadi penduduk mayoritas di Lombok. Hampir 90% banyaknya.
Kisah Suku Sasak dan Kerajaan Majapahit sendiri muncul dalam kitab Negarakertagama.
Kitab Negarakertagama merupakan sebuat kitab yang ditulis oleh Mpu Prapanca.
Isinya mengisahkan tentang kekuasaan Majapahit pada abad ke-14.
Rupanya selain Majapahit, ada banyak kerajaan atau negara yang menginginkan Suku Sasak.
Bahkan Suku Sasak sudah mengalami perpindahan kekuasaan dari pihak luar berkali-kali.
Bahkan sejak abad ke-14 seperti ditulis oleh Dedy Wahyudin dalam bukunya yang berjudul "Identitas Orang Sasak".
Menurut Wahyudin, orang Suku Sasak sudah mengalami penjajahan selama beberapa kali.
Majapahit adalah salah satunya.
Ada juga Kerajaan Karangasem hingga penjajah seperti Belanda dan Jepang silih berganti menguasai wilayah Suku Sasak ini.
Pergantian kekuasaan berkali-kali di wilayah tersebut menciptakan identitas tersediri di antara masyarakat Suku Sasak.
Sebelum Majapahit menguasai Suku Sasak, warga suku itu percaya animisme dan dinamisme.
Kepercayaan itu sesuai dengan Kerajaan Selaparang, sebuah kerajaan terbesar di wilayah tersebut.
Namun ketika Majapahit datang dan menyerang Kerajaan Selaparang pada 1357, kepercayaan warga Suku Sasak berubah.
Berdasarkan dari Mengenal Suku Sasak, Salah Satu Suku Asli di Indonesia yang disusun oleh Pusat Data Analisa Tempo, mereka mulai memeluk agama Hindu-Buddha.
Hanya saja semua itu tidak berjalan lama.
Ketika Kerajaan Majapahit runtuh pada abad ke-16, maka berakhir juga kekuasan mereka di Suku Sasak.
Apalagi setelahnya lahirlah Kerajaan Islam Demak di Jawa.
Itulah yang menjadi pintu gerbang masuknya Islam di Suku Sasak.
Tapi siapa tokoh yang membantu penyebaran Islam di suku ini masih sulit dipastikan.
Ada yang menyebut Islam dibawa oleh Gaos Abdul Eazak dari Baghdad.
Ada juga yang mengatakan Sunan Perapen alias Pangeran Songopati dari Jawa-lah yang menjadi tokohnya.
Yang jelas Islam mulai masuk ke Suku Sasak dibuktikan dengan sejumlah naskah kuno yang ditulis pada daun lontar, kulit kambing, atau bambu yang berisi tentang agama.
Mereka juga sebuah kitab Quran yang ditulis tangan pada lembaran kulit kambing.
Konon, kitab tersebut dibawa oleh Sunan Perapen pada abad ke-16 setelah Majapahit runtuh.