Rupanya selain Majapahit, ada banyak kerajaan atau negara yang menginginkan Suku Sasak.
Bahkan Suku Sasak sudah mengalami perpindahan kekuasaan dari pihak luar berkali-kali.
Bahkan sejak abad ke-14 seperti ditulis oleh Dedy Wahyudin dalam bukunya yang berjudul "Identitas Orang Sasak".
Menurut Wahyudin, orang Suku Sasak sudah mengalami penjajahan selama beberapa kali.
Majapahit adalah salah satunya.
Ada juga Kerajaan Karangasem hingga penjajah seperti Belanda dan Jepang silih berganti menguasai wilayah Suku Sasak ini.
Pergantian kekuasaan berkali-kali di wilayah tersebut menciptakan identitas tersediri di antara masyarakat Suku Sasak.
Sebelum Majapahit menguasai Suku Sasak, warga suku itu percaya animisme dan dinamisme.
Kepercayaan itu sesuai dengan Kerajaan Selaparang, sebuah kerajaan terbesar di wilayah tersebut.
Namun ketika Majapahit datang dan menyerang Kerajaan Selaparang pada 1357, kepercayaan warga Suku Sasak berubah.
Berdasarkan dari Mengenal Suku Sasak, Salah Satu Suku Asli di Indonesia yang disusun oleh Pusat Data Analisa Tempo, mereka mulai memeluk agama Hindu-Buddha.
Hanya saja semua itu tidak berjalan lama.