Find Us On Social Media :

Jangan Panik Dengar Kasus 'Flurona' Campuran Infeksi Virus Corona dan Flu, Para Ilmuwan Bongkar Perbedaan Gejala yang Bisa Ditemukan dalam Tubuh

By Mentari DP, Selasa, 4 Januari 2022 | 09:30 WIB

Kasus flurona merupakan infeksi campuran virus corona dan flu.

"Jumlah kasus bergejala baru telah meledak selama seminggu terakhir," kata Profesor Tim Spector.

“Bagi kebanyakan orang, kasus positif Omicron akan terasa lebih seperti flu biasa, dimulai dengan sakit tenggorokan, pilek, dan sakit kepala.”

Namun, flu biasa sendiri disebabkan oleh jenis virus yang berbeda dengan Covid-19.

Sebagian besar virus corona, seperti flu biasa, menyebabkan infeksi ringan pada saluran pernapasan bagian atas dan menghasilkan gejala yang relatif kecil.

Orang yang terjangkit Covid19 juga menderita gejala pernapasan yang dapat menyebabkan batuk, sesak napas, kesulitan bernapas, dan demam.

Infeksi juga dapat menyebabkan pneumonia, gagal ginjal, dan dalam kasus yang paling serius, kematian.

Pada kebanyakan orang, gejala flu biasa umumnya memuncak dalam dua hingga tiga hari pertama infeksi.

Sedangkan efek Covid-19 muncul dua hingga 14 hari setelah terpapar.

Namun semua gejala itu berbeda jika kita telah menerima dua dosis vaksin Covid-19.

Menurut Christina Marriott, kepala eksekutif Royal Society for Public Health, orang yang telah divaksin biasanya menunjukkan gejala yang kurang parah.

Seperti sakit kepala, pilek, bersin, sakit tenggorokan, dan kehilangan nafsu makan.

Akan tetapi bagi orang yang telah divaksinasi penuh diminta untuk tetap waspada terhadap gejala seperti pilek.

Baca Juga: Kembali Bikin Seisi Bumi Ketar-ketir, Dokter Mendadak Temukan Pasien Pertama di Dunia yang Terinfeksi Flurona, Campuran Infeksi Virus Corona dan Flu