Intisari-Online.com - Pada November 2021 ditemukan virus corona varian Omicron.
Virus corona varian Omicron dilaporkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berasal dari Afrika Selatan.
Baru sebulan, beberapa kasus varian Omicron langsung bermunculan di berbagai negara di dunia.
Di awal tahun 2022, kasus flurona pertama di dunia ditemukan di Israel.
Kasus flurona adalah infeksi campuran virus corona dan flu.
Di tengah dua jenis varian dan infeksi baru, mendadak varian Covid-19 lainnyatelah ditemukan di Prancis.
Menurut para ilmuwan, strain mutan memiliki 46 mutasi yang dianggap membuatnya lebih tahan vaksin dan menular daripada virus aslinya.
Dari mana asal varian baru Covid-19 ini?
Dilansir dari dailymail.co.uk pada Selasa (4/1/2022), sekitar 12 kasus telah terlihat sejauh ini di dekat Marseille, dengan kasus pertama terkait dengan perjalanan ke negara Afrika, Kamerun.
Strain itu ditemukan oleh para akademisi yang berbasis di IHU Mediterranee Infection pada 10 Desember 2021, tetapi tidak menyebar dengan cepat sejak itu.
Kini,varianbaru ini sedang diselidiki olehWHO.
Profesor Philippe Colson, yang mengepalai unit yang menemukan strain tersebut, mengatakan: "Kami memang memiliki beberapa kasus varian baru ini di wilayah geografis Marseille".
"Kami sementara menamakannya "varian IHU". Dua genom baru baru saja dikirimkan untuk diperiksa."
Varian tersebut telah dijuluki B.1.640.2 dan penemuannya diumumkan dalam sebuah makalah yang diposting di medRxiv.
Tapi hasil penemuannya belum dipublikasikan dalam jurnal akademik.
Para ilmuwan mengatakan garis keturunan secara genetik berbeda dengan B.1.640, yang diperkirakan muncul di Republik Demokratik Kongo pada bulan September 2021.
Apakah varian baru ini berbahaya dibanding Omicron yang sedang mendominasi di Prancis?
Sebab Omicron atau B.1.1.529 membawa sekitar 50 mutasi dan tampaknya bisa menginfeksi orang yang sudah divaksin.
Meski begitu banyak penelitian membuktikan bahwa varian Omicron kecil kemungkinanmemicu penyakit parah.
Rupanya varian baru Covid-19 ini berbeda.
Tes menunjukkan strain membawa mutasi E484K yang dianggap membuatnya lebih tahan terhadap vaksin.
Ia juga memiliki mutasi N501Y – pertama kali terlihat pada varian Alpha – yang diyakini para ahli dapat membuatnya lebih menular.
Para ilmuwan menduga bahwa varian baru ini adalahkerabat jauh Omicro, tapi kemungkinan berevolusi dari virus yang lebih tua.
Akan tetapi mereka belum bisa menjelaskan bagaimana sistem penyebarannya.
Yang jelas saran dari para ilmuwan adalah jangan bepergian ke luar negeri untuk sementara.