Find Us On Social Media :

Catat Mulai Sekarang, Ini Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi Pria dan Wanita Usia 50 Tahun ke Atas

By Khaerunisa, Jumat, 31 Desember 2021 | 19:05 WIB

Ilustrasi. Makanan yang sebaiknya dikonsumsi pria dan wanita usia 50 tahun ke atas.

"Studi terbaru mengungkap orang yang mengonsumsi lima porsi kenari setiap minggu memiliki risiko kematian 14 persen lebih rendah dari penyebab apa pun," papar Ward.

"Risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular 25 persen lebih rendah, dan memeroleh harapan hidup lebih dari satu tahun dibandingkan mereka yang tidak makan kenari."

Baca Juga: Kepergok Luncurkan Roket ke Luar Angkasa dan Ancam Seluruh Dunia dengan Nuklir, Polah Iran Ini Berhasil Membuat Amerika Ketar-ketir, 'Kami Tak Takut Lagi!'

5. Oat

Menurut Pincus, pendiri Nutrition Starring YOU dan penulis "The Everything Easy Pre-Diabetes Cookbook", oat adalah sumber serat beta-glukan yang akan mengikat kolesterol serta mengontrol gula darah, berkontribusi pada usus yang sehat, sekaligus membuat kita kenyang lebih lama.

"Juga, oat mengandung antioksidan yang dapat membantu mengurangi peradangan dan berkontribusi pada kesehatan jantung," katanya.

Baca Juga: Begini Pengertian Pancasila sebagai Sistem Filsafat, Mengungkap Konsep-konsep Kebenaran Pancasila yang Ditujukan pada Bangsa dan Masyarakat

6. Kacang

Menurut Pincus, kacang adalah sumber serat larut dan tidak larut, potasium, dan terbukti membantu mengikat kolesterol di saluran pencernaan, serta mengontrol gula darah.

"Kacang juga mengandung protein nabati, tembaga, fosfor, mangan, dan magnesium yang merupakan nutrisi yang tidak dikonsumsi banyak orang Amerika dalam jumlah memadai," katanya.

Menurut Pincus, Pedoman Diet AS menganjurkan untuk mengonsumsi sekitar tiga cangkir kacang polong -termasuk kacang-kacangan- per minggu atau sekitar setengah cangkir per hari.

Itulah beberapa makanan yang sebaiknya rutin dikonsumsi oleh pria dan wanita usia 50 tahun ke atas.

Baca Juga: Perang Antar Suku Masih Jadi Cara Pemecahan Masalah di Kehidupan Modern Negara Tetangga Ini, Mayat-mayat Bergelimpangan di Jalanan Sudah Jadi Pertunjukan Biasa

(*)