Intisari-Online.com - Menguasai Afghanistan, Taliban sekarang memegang kunci untuk harta karun mineral triliunan dolar yang belum tersentuh.
Harta karun itu diketahui dapat menggerakkan transisi dunia ke energi terbarukan.
Meski begitu, Afghanistan telah lama berjuang untuk memanfaatkan cadangannya yang besar.
Sumber daya tersebut termasuk bauksit, tembaga, bijih besi, lithium dan tanah jarang, menurut laporan Januari oleh US Geological Survey (USGS).
Tembaga, yang dibutuhkan untuk membuat kabel listrik, menjadi komoditas panas tahun ini karena harga melonjak hingga lebih dari $10.000 per ton.
Lithium adalah elemen penting untuk membuat baterai mobil listrik, panel surya, dan ladang angin.
Permintaan global akan lithium diperkirakan akan tumbuh lebih dari 40 kali lipat pada tahun 2040, menurut Badan Energi Internasional.
Dan Afghanistan "memiliki cadangan lithium yang sangat besar yang belum dimanfaatkan hingga hari ini," kata Guillaume Pitron, penulis buku "The Rare Metals War" sebagaimana dilansir Livemint.com, Minggu (22/8/2021).