Find Us On Social Media :

China Ikut Gali Harta Karun Afghanistan Senilai Triliunan Dolar yang Dikuasai Taliban, Pakar Sebut Cara Bisnis Orang China yang Tak Peduli Prinsip Ini

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 26 Desember 2021 | 08:41 WIB

Keterlibatan China di Afghanistan yang dikuasai Taliban

Intisari-Online.com - Menguasai Afghanistan, Taliban sekarang memegang kunci untuk harta karun mineral triliunan dolar yang belum tersentuh.

Harta karun itu diketahui dapat menggerakkan transisi dunia ke energi terbarukan.

Meski begitu, Afghanistan telah lama berjuang untuk memanfaatkan cadangannya yang besar.

Sumber daya tersebut termasuk bauksit, tembaga, bijih besi, lithium dan tanah jarang, menurut laporan Januari oleh US Geological Survey (USGS).

Baca Juga: Meski 'Alergi' dengan Pengaruh Kebudayaannya, Namun Perihal Rudal Balistik China Ketahuan oleh Intel AS Tengah Bantu Arab Saudi Memproduksi dengan Transfer Skala Besar

 

Tembaga, yang dibutuhkan untuk membuat kabel listrik, menjadi komoditas panas tahun ini karena harga melonjak hingga lebih dari $10.000 per ton.

Lithium adalah elemen penting untuk membuat baterai mobil listrik, panel surya, dan ladang angin.

Permintaan global akan lithium diperkirakan akan tumbuh lebih dari 40 kali lipat pada tahun 2040, menurut Badan Energi Internasional.

Dan Afghanistan "memiliki cadangan lithium yang sangat besar yang belum dimanfaatkan hingga hari ini," kata Guillaume Pitron, penulis buku "The Rare Metals War" sebagaimana dilansir Livemint.com, Minggu (22/8/2021).

Baca Juga: Petinggi WHO Akhirnya Buka Suara Beri Perunjuk Kapan Covid-19 Akan Segera Berakhir, Namun Pakar dari China Justru Beri Tanggapan Mengejutkan Ini