Beberapa rumor mengatakan bahwa anak-anak adalah korban dari emas "terkutuk" di pulau itu.
Namun, menurut banyak ahli, penyebab kondisi ini adalah pengaruh genetik dari orang tua yang keracunan merkuri.
Banyak orang di pulau Lombok telah meninggal karena keracunan merkuri atau terowongan yang runtuh saat menambang emas.
Di sebuah desa kecil di Lombok, Zaim yang berusia 5 tahun tidak bisa berjalan atau berbicara. Mata cokelatnya ditutupi dengan 2 bulu mata yang sangat panjang.
"Di rumah sakit, mereka memberi tahu saya bahwa saya memiliki masalah neurologis. Saya ingin tahu apa yang membuat anak saya seperti ini," kata Suparni, ibunda Zaim.
Anak laki-laki Zaim memiliki ayah yang merupakan penggali emas yang secara teratur terpapar merkuri.