Menurut Kitab Pararaton, diketahui bahwa Raja Janegara memiliki julukan Kala Gemet, yang berarti jahat dan lemah.
Mengapa mendapat julukan itu, karena raja dianggap memiliki kepribadian kurang baik dan dianggap lemah sebagai penguasa, sehingga banyak yang memberontak.
Tindakan kurang baik yang pernah dilakukan oleh Raja Jayanegara adalah mengurung kedua adik tirinya, yaitu Tribhuwana Tunggadewi dan Rajadewi, agar tidak dinikahi orang lain.
Rupanya, Jayanegara sendiri yang ingin menikahi kedua adik tirinya itu, supaya dia tidak kehilangan takhtanya.
Tentu saja niat itu ditentang oleh Gayatri, yang merupakan ibu dari Tribhuwana Tunggadewi dan Rajadewi.
Tidak hanya itu, sifat buruk Jayanegara yang lain adalah kerap merayu istri para pejabat istana.
Hal-hal itulah yang membuat Raja Jayanegara tidak disukai, apalagi dia bukan putra yang lahir dari permaisuri atau keturunan Raja Kertanegara.
Jayanegara lahir dari seorang selir dan berdarah Melayu pula.
Pejabat istana menjadi yakin bahwa takhta Majapahit jatuh ke tangan orang yang salah setelah melihat kelakuan Raja Jayanegara.