Tetapi pada masa pemerintahan Raja Jayanegara inilah justru menjadi awal kebangkitan Gajah Mada sebagai tokoh penting Majapahit.
Dia berhasil menumpas serangkaian pemberontakan yang mengancam kerajaan.
Jayanegara lahir pada 1293, merupakan putra dari Raden Wijaya, sebagai pendiri Kerajaan Majapahit.
Menurut Kitab Negarakertagama, Raden Wijaya menikahi sekaligus empat putri Raja Kertanegara, yang adalah raja terakhir Kerajaan Singasari.
Keempat istrinya itu adalah Tribhuwaneswari sebagai permaisuri, kemudian Narendraduhita, Jayendradewi, dan Gayatri, sebagai selirnya.
Tidak hanya itu, Raden Wijaya juga memiliki selir bernama Dara Petak atau Indreswari, yang merupakan putri dari Kerajaan Melayu.
Putri Kerajaan Melayu ini bisa menjadi selir Raden Wijaya tidak lepas dari Ekspedisi Pamalayu yang dilancarkan oleh Raja Kertanegara.
Dari selir Dara Petak inilah, lahir seorang putra yang kemudian diberi nama Jayanegara, yang kemudian diangkat sebagai raja muda di Daha pada tahun 1295.
Karena permaisuri maupun selir lain Raden Wijaya tidak memiliki seorang putra, maka Jayanegara dinobatkan sebagai putra mahkota.