Kelemahan kapal Mongol yang ditemukan Mpu Nala misalnya bentuk badan kapal yang gemuk sehingga mempersulit sistem navigasi kapal.
Kemudian, ia merancang badan kapal yang lebih ramping, namun kapasitasnya empat kali lebih besar daripada kapal sebelumnya.
Kapal tersebut bahkan mampu menampung ratusan prajurit, bekal selama setahun, dan puluhan ribu kuda.
Kapal rancangan Laksamana Nala itu terbuat dari sejenis kayu pohon raksasa yang tumbuh di pulau yang dirahasiakan.
Kapal perang Majapahit rancangan Mpu Nala juga dilengkapi dengan meriam cetbang.
Setelah membenahi internal angkatan laut Majapahit, Laksamana Nala pun mulai memimpin ekspedisi maritim ke seluruh Nusantara di bawah pengawasan Gajah Mada.
Pada 1339-1341, angkatan laut yang dipimpinnya berhasil menundukkan seluruh Nusantara bagian barat yang dimulai dari kerajaan Samudra Pasai, ke seluruh Pulau Sumatera, Semenanjung Melayu, dan berakhir di Kalimantan.
Sedangkan ekspedisi Majapahit ke tanah Samudra Pasai merupakan ekspedisi terbesar selama Majapahit berdiri.